Abstrak


Perbedaan Tingkat Kecemasan Wanita Menopause yang Tinggal di Perkotaan dan Pedesaan


Oleh :
Fatimah - G0015083 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Fatimah, G0015083, 2018.  Perbedaan Tingkat Kecemasan Wanita Menopause yang Tinggal di Perkotaan dan Pedesaan. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Pada fase menopause, seorang wanita akan mengalami perubahan hormonal yang menunjukkan berbagai gejala fisik maupun psikis. Keluhan Psikis yang sering dikeluhkan adalah depresi dan kecemasan. Kecemasan pada wanita menopause dapat timbul akibat hilangnya kepercayaan diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual. Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap timbulnya kecemasan seperti sikap, tingkat pendidikan, gaya hidup, faktor kultur maupun status sosial ekonomi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kecemasan antara wanita menopause yang tinggal di perkotaan dan pedesaan.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik observational secara cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 60 orang, 30 wanita diambil dari wilayah kerja puskesmas Ngoresan (perkotaan) dan 30 wanita dari wilayah kerja puskesmas Jenar (pedesaan) yang berusia 45-65 tahun yang sudah mengalami menopause dan memenuhi kriteria inklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner TMAS dan L-MMPI. Analisis data menggunakan uji-t.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita menopause di perkotaan yang masuk kategori cemas sebanyak 11,66% (16,16±5,67), sedangkan di pedesaan sebanyak 10% (15,23±6,15). Hasil analisis t-test didapatkan nilai p= 0,544.
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat kecemasan wanita menopause yang tinggal di perkotaan dan pedesaan (p=0,544) dan tingkat kecemasan wanita menopause di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan.

Kata Kunci    : Menopause, Kecemasan, Perkotaan, Pedesaan.