Abstrak


Peran ibu dalam penyampaian pendidikan seksual Pada remaja perempuan Di kelurahan gandekan, kecamatan jebres, kota surakarta


Oleh :
Bima Eldo Yosafat - D0312015 - Fak. ISIP

ABSTRAK

            Bima Eldo Yosafat. D0312015. Peran Ibu Dalam Penyampaian Pendidikan Seksual  Pada Remaja Perempuan Di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Skripsi. Pembimbing : Dr. Drs. Bagus Haryono, M.Si. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2019.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menggambaran peran ibu dalam penyampaian pendidikan seksual pada remaja perempuan di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Jenis Penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Informan Penelitian ini adalah Ibu-Ibu yang berdomisili di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Serta memiliki anak remaja perempuan. Penelitian ini mengenai peran Ibu yang seharusnya dan yang senyataya terjadi dalam proses penyampaian pendidikan seksual terhadap anak remaja perempuan mereka. Menggunakan teori AGIL (adaptation, goal attainment, integration, laten pattern maintenance) yang dikemukakan oleh Talcott Parsons, dengan empat elemen dasar penting yang harus dipahami secara utuh dan menjadi sebuah kesatuan. Proses tersebut kemudian dianalisis. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan antara peran Ibu yang seharusnya dengan peran Ibu yang senyatanya terjadi kaitannya dengan penyampaian pendidikan seksual terhadap anak remaja perempuan di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Kemampuan adaptasi (Adaptation) yang dilakukan ibu mengenai perkembangan pola pergaulan anak di tengah kemajuan teknologi dapat dikatakan cukup memadahi, pencapaian tujuan (Goal Attaintment) Ibu dalam memberikan pendidikan seks pada anak adalah untuk membentengi anak dari pengaruh pergaulan bebas, seks di luar nikah yang akan merusak masa depan anak. Cara ibu dalam memberikan pendidikan seks (Integration) pada anak dilakukan melalui nasihat, pesan dan aturan atau larangan-larangan yang diberikan pada anak. Kemampuan ibu dalam memelihara pola (Latency) melalui penanaman nilai-nilai mayoritas kurang memadahi. Hal tersebut terlihat dari masih banyak anak yang membantah nasihat yang diberikan ibu, tidak mengindahkan perkataan orangtua atau melanggar aturan yang diberikan pada anak.

Kata kunci: Surakarta, Peran Ibu, Pendidikan Seksual, Remaja, Teori AGIL.