Ledakan jumlah penduduk mengakibatkan peningkatan kebutuhan energi yang signifikan. Perubahan pola hidup seiring perkembangan jaman yang semakin maju menuntut terciptanya peralatan penyuplai energi listrik portable dan praktis. Micropower generator menjadi solusi yang tepat dalam menghasilkan listrik berskala micro yang memanfaatkan hasil pembakaran berskala milimeter menggunakan bahan bakar hidrokarbon, kemudian dikonversi dengan thermoelectric cooler (TEC). Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsep meso combustor vortex dari material stainless steel berpengaruh terhadap panas dan energi listrik yang dihasilkan dalam konversi energi pada berbagai variasi desain waterblock dan TEC.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimen. Variabel yang digunakan yaitu single waterblock TEC pendingin air dan coolant, double waterblock TEC pendingin air dan coolant dalam rangkaian paralel dan seri. TEC berfungsi sebagai modul konversi energi panas menjadi energi listrik, sehingga sistem kerjanya memanfaatkan waterblock untuk mencipakan perbedaan temperatur pada sisi panas dan dingin di kedua penampang TEC. Eksperimen dilakukan menggunakan combustor tipe vortex dengan material stainless steel 304 pada dimensi panjang 38 mm, lebar 38 mm dan tebal 14 mm serta proses burned region terjadi pada ukuran 6 mm serta menggunakan variasi waterblock dan TEC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis material combustor stainless steel 304 berpengaruh terhadap temperatur dinding yang dihasilkan. Semakin tinggi konduktivitas thermal suatu material, Maka semakin tinggi pula temperatur dinding yang dihasilkan. Voltase yang paling baik dan tinggi terdapat pada variasi tipe E dengan double waterblock dan TEC pendingin air pada rangkaian seri dengan voltase rata-rata 6,02 volt.
Kata kunci: Micropower generator, variasi waterblock, thermoelectric generator, combustor vortex, stainless steel 304
