Abstrak


Analisis profitabilitas tanaman karet (Havea Brasiliensis) di PT perkebunan Nusantara IX (persero) kebun Batujamus/Kerjoarum kabupaten Karanganyar


Oleh :
Chandra Setyo Novianto - H0304060 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar trend produksi pada setiap umur tanaman karet, mengetahui besar tingkat keuntungan pada kondisi riil dan ideal (estimasi), mengetahui luas komposisi tanaman karet ideal, dan mengetahui besar sensitivitas tingkat keuntungan apabila terjadi kenaikan biaya produksi dan penurunan harga jual produk, dari pengusahaan tanaman karet di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Batujamus/Kerjoarum Kabupaten Karanganyar. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder tahun 1998-2007 yang diperoleh dari perusahaan, Bank Indonesia, dan pihak lain yang terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman karet umur 0-35 tahun di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Batujamus/Kerjoarum Kabupaten Karanganyar mempunyai trend produksi dari umur 0-37 tahun dengan hasil produksi estimasi tertinggi pada umur 20 tahun sebesar 1.571,728 kg/ha/th dan hasil produksi estimasi terendah pada umur 3 tahun sebesar 136,690 kg/ha/th. Pengusahaan tanaman karet di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Batujamus/Kerjoarum Kabupaten Karanganyar adalah menguntungkan, dengan tiga kriteria profitabilitas dan tingkat suku bunga riil 4,25 persen per tahun diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 52.926.634,93 per hektar, Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) sebesar 3,66; dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15,56 persen untuk hasil produksi estimasi. Pada kondisi ideal diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 42.606.213,43 per hektar, Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) sebesar 3,15; dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 13,69 persen. Hasil analisis penentuan luas komposisi tanaman karet ideal diperoleh umur optimal peremajaan, yaitu 26 tahun dengan luas 125,50 hektar. Sensitivitas tingkat keuntungan apabila terjadi kenaikan biaya produksi, penurunan harga jual produk maupun kenaikan biaya produksi dan penurunan harga jual produk secara bersamaan sampai 15 persen, pengusahaan tanaman karet masih menguntungkan. Apabila terjadi, kenaikan biaya produksi sampai dengan 55 persen, penurunan harga jual produk sampai dengan 35 persen serta kenaikan biaya produksi dan penurunan harga jual produk secara bersamaan sampai dengan 20 persen, juga masih menguntungkan. Namun, pengusahaan tanaman karet sudah tidak menguntungkan lagi apabila terjadi kenaikan biaya produksi sampai 59 persen, penurunan harga jual produk sampai 37 persen serta kenaikan biaya produksi dan penurunan harga jual produk secara bersamaan sampai 23 persen. Kata Kunci : Profitabilitas Tanaman Karet, Trend Produksi, Umur Optimal, Luas Komposisi Tanaman Karet Ideal, Sensitivitas