ABSTRAK
Penelitian hukum ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk standardisasi halal yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga halal di dunia dan mengkaji urgensi harmonisasi standar halal oleh The Standarization and Metrology for the Islamic Countries (SMIIC) dalam upaya mengurangi sengketa perdagangan internasional.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif yang bersifat preskriptif dalam rangka mengidentifikasi perbedaan bentuk standardisasi halal di lembaga-lembaga regional dengan lembaga di negara berpenduduk mayoritas Muslim dan mayoritas non-muslim, serta menemukan urgensi SMIIC sebagai pusat lembaga harmonisasi standar halal internasional.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa standardisasi produk halal yang dikeluarkan baik lembaga standar halal regional (GCC, ASEAN, dan CEN) dan standar halal negara berpenduduk mayoritas Muslim dan mayoritas non-muslim berbentuk beragam dan memiliki persamaan dan perbedaan diantaranya pada aspek kebijakan standar halal yang berlaku, persyaratan penyembelihan, penyembelihan secara mekanik, dan stunning (pemingsanan).
SMIIC diajukan sebagai pusat lembaga harmonisasi standar halal internasional dikarenakan beberapa pertimbangan, antara lain terkait urgensi adanya harmonisasi standar halal internasional, kedudukan SMIIC sebagai lembaga afiliasi OKI yang menjamin kewenangan dalam menerbitkan harmonisasi standar halal internasional, dan atas kesesuaian kebijakan SMIIC dengan kebijakan WTO tepatnya pada TBT Agreement.
Kata Kunci : Harmonisasi, Standardisasi Halal, SMIIC, Organisasi Internasional, Perdagangan Internasional
