Abstrak


Penambahan Minyak Ikan Sidat (Anguilla Bicolor) pada Media Pengencer Terhadap Kualitas Spermatozoa Beku Sapi Fh (Friesien Holstein) Pasca Kriopreservasi


Oleh :
Rizma Dera Anggraini Putri - M0412067 - Fak. MIPA

ABSTRAK

Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu rekayasa reproduksi hewan yang bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas (pembibitan) ternak yang dimiliki. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inseminasi Buatan adalah kualitas sperma yang akan diinjeksikan. Namun agar dapat tahan lebih lama, cairan sperma yang didapatkan terlebih dahulu dibekukan. Pembekuan ini berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa. Untuk meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan, spermatozoa dapat diberi perlakuan maupun senyawa tertentu. Salah satu bahan yang diduga dapat mengurangi efek kerusakan tersebut adalah penambahan minyak ikan sidat. Hal ini dikarenakan ikan sidat memiliki kandungan vitain E dan C yang cukup tinggi di mana kedua vitamin ini dapat bertindak sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta konsentrasi optimum penambahan minyak ikan sidat pada media pembekuan terhadap kualitas spermatozoa sapi FH.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima kelompok perlakuan, yaitu: kelompok I sebagai kontrol yang berisi pengencer Tris-kuning telur tanpa minyak sidat, kelompok II menggunakan bahan pengencer Tris-kuning telur ditambah minyak sidat 0,25 ml, kelompok III menggunakan bahan pengencer Tris-kuning telur ditambah minyak sidat 0,5 ml, kelompok IV menggunakan bahan pengencer Tris-kuning telur ditambah minyak sidat 0,75 ml serta kelompok V menggunakan pengencer Tris-kuning telur ditambah 1 ml minyak sidat. Pengujian kualitas spermatozoa dilakukan selama 3 tahapan untuk setiap variasi konsentrasi yaitu pasca pengenceran, ekulibrasi dan thawing. Parameter kualitas spermatozoa yang diamati yaitu motilitas, viabilitas, MPU serta abnormalitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil yang didapatkan yaitu diperoleh rataan recovery rate tertinggi yaitu pada perlakuan P1 yaitu sebesar 75,38%. Namun untuk P2 dan P3 juga memiliki angka yang cukup baik yaitu masing-masing 61,54?n 50,77%. Angka ini masih terbilang baik sebagai recovery rate spermatozoa hasil thawing untuk digunakan dalam IB walaupun nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai kontrol.

Kata kunci: Kualitas sperma, Sperma beku, Minyak ikan, Anguilla bicolor