Abstrak


Hubungan faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar (jatropha curcas L.) Di Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo


Oleh :
Winanti Khasanah - H0403066 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Krisis energi yang melanda dunia menyebabkan kenaikan harga bahan baker minyak (BBM). Kondisi tersebut mendorong pemerintah Inodonesia untuk mengupayakan penghematan energi nasional dari bahan yang dapat diperbaharui (nabati), khususnya tanaman jarak pagar. Dalam melakukan upaya pengembangan tanaman jarak pagar, petani harus memahami terlebih dahulu tentang budidayanya Tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar setiap petani berbeda-beda dalam mengadopsinya tergantung pada faktor-faktor sosial ekonomi petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi petani jarak pagar (Jatropha curcas L.), mengetahui tahap adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.), mengetahui tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) yang dilakukan oleh petani dan mengetahui hubungan faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) di Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan teknik survey. Pengambilan lokasi penelitian dengan metode purposive di Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo dengan pertimbangan daerah tersebut telah membudidayakan tanaman jarak pagar dengan jumlah petani jarak pagar terbanyak. Sampel yang diambil berjumlah 40 orang dengan menggunakan teknik simpel random sampling. Untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) menggunakan koefisien rank Spearman (γs) dengan program SPSS versi 12,0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden berada pada usia produktif antara 46-55 tahun, pendidikan formal responden yaitu SMU/SMK, pendidikan non formal responden yaitu 5-9 kali/bulan, pendapatan responden adalah Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000, luas lahan usaha tani responden antara 1,51-5 ha, dan tingkat kosmopolitan responden adalah 3 kali perbulan. Tahap adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar responden sebagian besar pada tahap menerapkan. Sedangkan tingkat adopsi pada tahap penanaman jarak pagar pada teknik setek batang pada median 1, teknik bibit seddling pada median 5 dan teknik benih pada median1, pemeliharaan jarak pagar pada pembersihan lahan pada median 4, pemupukan pada median 4 dan pemangkasan pada median 4, pengendalian hama dan penyakit jarak pagar pada median 4 dan panen dan pasca panen jarak pagar pada pemanenan buah median 3, pengeringan buah median 2, pengupasan biji median 3 dan penyimpanan biji median 2. Uji korelasi rs pada taraf 95% menunjukkan bahwa umur memiliki hubungan yang tidak sigifikan terhadap tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar, pendidikan formal memiliki hubungan yang signifikan terhadap adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar, pendidikan non formal memiliki hubungan yang tidak sigifikan terhadap tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar, pendapatan memiliki hubungan yang tidak sigifikan terhadap tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar, luas lahan usahatani memiliki hubungan yang tidak sigifikan terhadap tingkat adopsi inovasi budidaya tanaman jarak pagar dan tingkat kosmopolitan memiliki hubungan sangat signifikan terhadap adopsi inovasi teknologi budidaya tanaman jarak pagar.