ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek penambahan pegangan tangan dan dudukan pegas pada kursi sholat lansia sehingga dapat dievaluasi dan ditingkatkan efektivitasnya sebagai sarana keberhasilan dalam mencapai gerakan duduk ke berdiri dalam sholat. 17 lansia (13 perempuan dan 4 laki-laki) berartisipasi dalam penelitian ini. Percobaan menggunakan 4 jenis kursi kayu untuk sholat. Kursi AA merupakan kursi tanpa tambahan apapun. Kursi AAB merupakan kursi dengan tambahan pegangan tangan. Kursi AAC merupakan kursi dengan tambahan dudukan pegas. Kursi AABC merupakan kursi dengan tambahan pegangan tangan dan dudukan pegas. Data primer diperoleh dengan melakukan eksperimen pada partisipan. Selama melakukan uji coba direkam menggunakan video, diukur menggunakan stopwatch, wawancara, dan pengamat saat ekseprimen. Hasil penelitian menunjukkan pegangan tangan dan dudukan pegas mempengaruhi waktu gerakan duduk ke berdiri dan respon partisipan. Manfaat dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan ketika merancang kursi untuk lansia sholat. Disimpulkan bahwa penambahan pegangan tangan dan dudukan pegas signifikan terhadap waktu bergerak dari duduk ke berdiri dan respon yang baik dalam melakukan gerakan duduk ke berdiri dalam sholat. Oleh karena itu penelitian ini merekomendasikan desain kursi untuk orang lansia shalat ditambah pegangan tangan dan dudukan pegas.
Kata kunci : Lansia, Kursi Sholat, Alternatif Kursi Sholat.
