;

Abstrak


Pengembangan Model Problem Based Learning Terintegrasi Experiential Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Matematika (Kelas V SD Di Kecamatan Pasarkliwon Surakarta).


Oleh :
Hamdah Munawaroh - S0310702010 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan  penelitian  ini  untuk  (1)  Mengembangkan  model  Problem  Based Learning  (PBL)  terintegrasi  Experiential  Learning  untuk  meningkatkan  kemampuan berpikir  kritis  pada  pembelajaran  matematika  yang  valid  dan  praktis,  serta  (2) mengetahui  keefektifan  model  Problem  Based  Learning  (PBL)  terintegrasidengan  Experiential  Learning  untuk  meningkatkan  kemampuan  berpikir  kritis  pada pembelajaran  matematika  materi  geometri  bangun  di  kelas  V  Sekolah  Dasar  di Surakarta. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D). Menurut Borg & Gall  dalam  Sukmadinata,  prosedur  penelitian  ini  terdiri  dari  tiga  tahap  yaitu  studi pendahuluan,  pengembangan  dan  pengujian.  Pada  tahap  pendahuluan  bertujuan  untuk mengetahui  keadaan  awal  dan  kebutuhan  peserta  didik  pada  kelas  V  di  Kecamatan Pasarkliwon  Surakarta.  Tahap  pengembangan  dilakukan  mulai  dari  desain  awal  model kemudian  validasi  model  oleh  ahli.  Teknik  yang  digunakan  dalam  pengumpulan  data dilakukan menggunakan teknik wawancara, observasi, tes dan analisis dokumen. Untuk menguji  keefektifan  model  dilakukan  menggunakan  uji-t  independent.  Teknik  analisis data pada penelitian menggunakan analisis interaktif dan analisis statistik deskriptif. 
Proses  dan  hasil  pengembangan  model  Problem  based  learning  terintegrasi Experiential  learning  mencangkup  tahap  studi  pendahuluan  dan  tahap  pengembangan. Hasil  dari  studi  pendahuluan  yaitu  dibutuhkan  variasi  model  pembelajaran  yang menekankan  peserta  didik  aktif  yang  menekankan  kemampuan  berpikir  tingkat  tinggi peserta  didik  yang  dipadukan  dengan  dasar  pemberian  pengalaman  terlebih  dahulu untuk  menyamakan  persepsi  peserta  didik  agar  lebih  mudah  dan  melancarkan pemahaman  peserta  didik  dalam  mengkaji  permasalahan.  Produk  yang  dikembangkan dalam  model  pembelajaran  Problem  based  learning  terintegrasi  Experiential  learning berupa sintaks dan perangkat pendukung meliputi RPP, media pembelajaran, materi ajar dan  lembar  kerja  peserta  didik.  Hasil  tahap  pengembangan  menunjukkan  rerata  Rpp Sebesar  3,80,  validasi  materi  ajar  sebesar  3,82  dan  validasi  lembar  kerja  sebesar  3,78. Dengan  menggunakan  skala  1-5,  penilaian  validasi  sintaks  dan  perangkat  pendukung pembelajaran tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil  uji  keefektifan  model  pembelajaran  Problem  based  learning  terintegrasi Experiential  learning  menggunakan  uji-t  independent  dengan  taraf  signifikansi  0,05 diperoleh    =  -9,278  <    =  ,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  uji  H?  ditolak. 
Artinya bahwa model  problem based learning  terintegrasi  experiential learning  efektif untuk  meningkatkan  kemampuan  berpikir  kritis  peserta  didik  pada  pembelajaran matematika.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, model problem based learning, experiential
learning, pembelajaran matematika