Abstrak


Tindak tutur ekspresif pada pementasan ketoprak Wahyu Angedhaton karya Bambang Sugiarto.


Oleh :
Lilis Setyawati - B0115031 - Fak. Ilmu Budaya

  Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi  bentuk penanda dan maksud tindak tutur serta faktor yang melatarbelakangi tindak tutur ekspresif dalam pementasan ketoprak Wahyu Angedhaton karya Bambang Sugiarto. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk penanda, maksud serta faktor yang melatarbelakangi tindak tutur ekspresif dalam pementasan ketoprak Wahyu Angedhaton karya Bambang Sugiarto. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa peristiwa pementasan ketoprak dengan judul Wahyu Angedhaton karya Bambang S iarto dalam video.  Data dalam penelitian ini berwujud  tuturan bahasa Jawa dari dialog antartokoh  beserta konteks  dalam pementasan ketoprak Wahyu Angedhaton karya Bambang Sugiarto hasil pengamatan yang terdapat pada  video.  Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan teknik simak bebas cakap dan teknik catat.  Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data yaitu metode kontekstual dan metode padan pragmatik.      
Analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal (1) bentuk penanda dan maksud tindak tutur ekspresif dalam pementasan ketoprak Wahyu Angedhaton karya Bambang Sugiarto adalah TTE subberterimakasih bermaksud untuk memuji lawan tutur  karena telah diberi sesuatu, TTE submemuji bermaksud untuk menyenangkan mitra tutur karena melakukan perbuatan terpuji, TTE submenolak dengan maksud untuk tidak menerima pendapat penutur lain secara langsung, TTE submenyalahkan dengan bentuk penanda tuturan yang menunjuk langsung penutur lain dengan maksud melempar kesalahan, TTE submenuduh bermaksud untuk menunjuk penutur lain karena melakukan perbuatan yang kurang terpuji, TTE submenyindir yang mempunyai maksud untuk menyindir secara tidak langsung, TTE submengritik mempunyai maksud untuk mengungkapkan ekspresi penutur yang tidak suka dengan tuturan dan perilaku penutur lain, TTE submeminta maaf dengan maksud untuk menunjukkan ekspresi rasa bersalah atas perilaku atau tuturan penutur  kepada lawan tutur, TTE submengenjek dengan bentuk penanda pernyataan langsung untuk lawan tutur bermaksud untuk menghina lawan tutur, TTE submenyayangkan bentuk penanda pernyataan bermaksud untuk menunjukan ekspresi menyesal penutur,  TTE submengungkapkan  perasaan  tertentu yang dirasakan sebagai wujud reaksi spontan terhadap penafsiran informasi yang diterima dari lawan tutur dalam komunikasi meliputi: rasa heran, rasa terkejut, rasa jengkel, rasa marah, rasa bangga, dan rasa takut.   (2) faktor-faktor yang mempengaruhi TTE adalah (a) penutur dan mitra tutur, (b) konteks tuturan, (c) tujuan tuturan, (d) tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, (e) tuturan sebagai produk tindak verbal.    
Kata-kata kunci: tindak tutur ekspresif, tuturan bahasa Jawa, ketoprak Wahyu Angedhaton