ABSTRAK
Gangguan dalam mobilitas adalah gangguan yang sering menjadi penyebab seseorang menjadi disabilitas. Blount disease adalah kelainan proses osifikasi pada proksimal tulang tibialis yang menyebabkan deformitas progresif pada anggota gerak bawah. Taylor Spatial Frame (TSF) merupakan perangkat fiksasi eksternal yang dapat menangani deformitas multiplanar. TSF memiliki harga yang relatif mahal bagi masyarakat Indonesia. Replika TSF dengan harga yang jauh lebih murah telah dibuat. Namun replika TSF ini memiliki kendala penurunan performansi jika dibandingkan dengan aslinya terutama pada akurasi dalam proses rekonstruksi tulang. Kurangnya akurasi dalam proses rekonstruksi dipengaruhi oleh akurasi pergerakan strut. Strut merupakan komponen TSF yang terdiri dari silinder dengan threaded rod dapat dinaikkan atau diturunkan terhadap silinder dengan memutar kepala strut yang memiliki interval 1 mm per 360º. Perbaikan dilakukan dengan metode Value Engineering. Terdapat dua alternatif perbaikan yang diberikan yang kemudian dilakukan evaluasi terkait performansi menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process. Hasil yang didapatkan adalah alternatif rancangan yang memiliki nilai performansi yang lebih baik dari sebelumnya. Value dari alternatif terpilih jauh meningkat dari yang sebelumnya pada rancangan awal dengan 1.06763E-08 menjadi 2.02079E-08 pada alternatif rancangan terpilih.
Kata kunci : fiksasi eksternal, hexapod, strut, rekonstruksi tulang, value engineering, analytical hierarchy process