Pendahuluan: Teknik pembedahan yang digunakan ada pasien kanker payudara di Indonesia saat ini adalah mastektomi radikal modifikasi dan breast conserving surgery. Terdapat beberapa efek samping dari masing-masing teknik pembedahan, terutama dengan teknik mastektomi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kualitas hidup pasien dengan mastektomi dan breast conserving surgery dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti faktor sosial, ekonomi, dan demografi responden.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan jumlah sampel sebanyak 115 orang dari komunitas penyintas kanker payudara Lovely Pink Solo. Kualitas hidup dinilai dengan kuesioner RAND SF-36. Uji yang dilakukan meliputi uji bivariat dan multivariat pada seluruh domain dan variabel bebas yang terdiri dari jenis operasi, usia, pekerjaan, pendidikan, status pernikahan, jumlah anak, pendapatan, stadium, waktu sejak operasi, penyakit penyerta, terapi penyerta dan kesiapan responden.
Hasil: Jenis operasi (p>0,05) tidak mempengaruhi kualitas hidup pada domain apa pun pada analisis bivariat maupun multivariat secara signifikan. Analisis bivariat menunjukkan bahwa kualitas hidup dipengaruhi oleh pekerjaan, pendidikan, status pernikahan, jumlah anak, stadium kanker payudara, waktu sejak operasi dan terapi penyerta pada beberapa domain tertentu. Setelah dilakukan analisis multivariat, diketahui bahwa kualitas hidup dipengaruhi oleh pekerjaan (p=0,040), terapi penyerta (p=0,036 dan p=0,008), waktu sejak operasi (p=0,037), penyakit penyerta (p=0,048), usia (p=0,023 dan p=0,033) dan jumlah anak (p=0,048) pada domain tertentu. Kualitas hidup secara global hanya dipengaruhi oleh terapi penyerta (p=0,015)
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan skor kualitas hidup yang signifikan pada seluruh domain antara pasien dengan mastektomi radikal modifikasi dan breast conserving surgery.
