Abstrak


Efektivitas hambatan Alelopati dari seresah Salacca edulis, Gliricidia maculata dan Swietenia mahogani terhadap aktivitas bakteri Nitrifikasi di Alfisols, Jumantono


Oleh :
Mukhaila Iryani - H0204053 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian hubungan fungsional yang pendekatan variabelnya melalui suatu eksperimen dengan memakai Non Destructif Soil Sampling dan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap ( RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu macam sumber seresah yang mengandung senyawa inhibitor nitrification (3 macam) dan waktu inkubasi (5 macam). Faktor I terdiri dari : A0= tanpa seresah, A1= dengan seresah Salacca edulis, A2= dengan seresah Gliricida maculata ,A3= dengan seresah Swietenia mahogany. Faktor II (waktu inkubasi) :I0= inkubasi hari ke-0, I1= inkubasi hari ke-5, I2= inkubasi hari ke-10, I3= inkubasi hari ke-15 dan I4¬=inkubasi hari ke-20. Pada penelitian ini digunakan tanah yang mengandung bakteri Nitrosomonas sp. Penentuan sampel tanah dilakukan secara sengaja (purposive) diambil dari Kebun Percobaan Jumantono Fakultas Pertanian UNS. Tanah 0,8 kg berat kering ditambahkan bahan organik (bobot kering) 6 Mg ha-1 atau setara dengan 2,25 g per 0,8 kg tanah secara merata. Tanah dan seresah akan diinkubasi sesuai dengan perlakuan dan masing-masing perlakuan dibuat 3 kali ulangan. Potensial nitrifikasi diukur dengan metode Kandeler yang dikembangkan oleh Berg dan Rosswald, 1985. Populasi dan aktifitas bakteri nitrifikasi dengan metode MPN. Populasi mikrobia heterotrof (Actinomycetes, fungi dan bakteri) dalam tanah dengan menggunakan metode Plate Count. Data di analisis dengan menggunakan uji statistik ANOVA uji F 5% dan uji 1% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan, aktivitas bakteri nitrifikasi dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dan Uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antar variabel. Dari hasil penelitian didapatkan R2 (adj)= 0.98 pada perlakuan Swietenia mahogani dengan kadar polifenol tertinggi 13.52%, kualitas seresah berpengaruh nyata terhadap penurunan laju nitrifikasi dengan Pvalue = 0,000¬xx (HS). Nilai Potensial nitrifikasi berbanding terbalik dengan jumlah mikroorganisme heterotrof dan berbanding lurus dengan bakteri nitrifikasi Nitrosomonas (r= 0.146), bakteri heterotrof = (r= -0.378), Actinomycetes (r= -0.444), dan fungi (r= -0.044) pada berbagai seresah yang digunakan. Penggunaan atau pemanfaatan seresah tersebut dapat dijadikan alternatif untuk pengendalian nitrifikasi secara hayati yang ramah lingkungan dan menunjang sistem pertanian berkelanjutan. Kata Kunci: Nitrifikasi, Seresah, Mikroba Heterotrof, Mikroba Nitrifikasi