Abstrak


Analisis keragaman pola pita isozim tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) Jogorogo


Oleh :
Dany Kartika Nugraha - H0103012 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah asli daerah Asia Tenggara, tidak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia, tepatnya di daerah Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terdapat satu jenis tanaman manggis yang memiliki beberapa keistimewaan, yaitu rasa buah sangat manis, jumlah getah kuning sedikit, kulit buah halus dan mudah dibuka. Sifat dan keragaman genetik tanaman manggis Jogorogo belum diketahui, sehingga perlu dilakukan analisis genetik dengan cara analisis keragaman pola pita isozim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari keragaman pola pita isozim tanaman manggis Jogorogo. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan September sampai Oktober 2007. Metode analisis yang digunakan adalah elektroforesis gel pati model horisontal dengan empat sistem enzim, yaitu peroxidase (PER), esterase (EST), acid phospatase (ACP) dan aspartate aminotransferase (AAT). Data hasil penelitian berupa zimogram atau pita-pita isozim yang dibuat dalam nilai jarak migrasi (Rf). Nilai jarak migrasi yang dihasilkan dibuat dalam jarak ketidakmiripan (euclidean) dan dilanjutkan pada analisis dendrogram. Analisis dendrogram dilakukan menggunakan metode “Hierarchical Cluster Analysis” dengan pengelompokkan secara “Average Linkage (Between Groups). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 10 sampel tanaman manggis Jogorogo terdapat keragaman pola pita isozim yang ditandai keberadaan 5 pola pita pada isozim peroxidase (PER), 6 pola pita pada isozim esterase (EST), 4 pola pita pada isozim acid phospatase (ACP) dan 3 pola pita pada isozim aspartate aminotransferase (AAT). Dendrogram berdasarkan empat sistem enzim (PER, EST, ACP dan AAT) pada jarak ketidakmiripan (euclidean) 0,15 terbagi menjadi 4 kelompok, kelompok I terdiri atas 6 sampel (sampel nomor 2, 4, 1, 9, 7 dan 5) memiliki kemiripan genetik 85 %, yang berarti hubungan kekerabatan antar anggota kelompoknya dekat.