Abstrak


Pengaruh penggunaan bungkil biji kapuk (Ceiba Pentandra) dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada domba lokal jantan


Oleh :
Tri Agus Danang Imansyah - H0502025 - Fak. Pertanian

ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil biji kapuk (BBK) dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada domba lokal jantan. Penelitian dilaksanakan selama 10 minggu dari bulan September sampai bulan November 2007 di kandang milik Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berlokasi di desa Jatikuwung, kecamatan Gondangrejo, kabupaten Karanganyar. Digunakan 16 ekor domba lokal jantan dengan rata-rata bobot badan 12,6+1,09kg yang berumur kurang dari satu tahun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan empat perlakuan dan empat ulangan dengan setiap ulangan terdiri dari satu ekor domba lokal jantan. Ransum yang digunakan adalah rumput lapangan, konsentrat BC 132, molasses, dan bungkil biji kapuk (BBK). Perlakuan yang diberikan adalah penggunaan BBK dalam ransum, masing-masing adalah 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2) dan 15% (P3). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data P0, P1, P2 dan P3 berturut- turut untuk konsumsi bahan kering adalah 556,4; 651,8; 688,7 dan 671,6 gram/ekor/hari, konsumsi bahan organik 477,9; 565,9; 597,2 dan 584,5 gram/ekor/hari, kecernaan bahan kering 61,4; 60,4; 63,4 dan 65,1 %, kecernaan bahan organik 62,6; 61,5; 63,0 dan 66,9 %. Hasil analisis variansi didapatkan hasil berbeda tidak nyata untuk konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah BBK dapat digunakan dalam ransum sampai taraf 15%, tanpa berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik Kata kunci : domba lokal jantan, bungkil biji kapuk, konsumsi dan kecernaan.