Abstrak


Analisis Penerapan Pembelajaran Berbasis Hots pada Program Keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK Negeri di Kota Surakarta


Oleh :
Andreas Bagas Kiswara - K7515004 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pembelajaran berbasis HOTS pada Program Keahlian Otomatisasi Tata Kelola  Perkantoran (OTKP) SMK Negeri di Kota Surakarta; (2) kendala dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis HOTS pada Program Keahlian OTKP SMK Negeri di Kota Surakarta; (3) solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis HOTS pada Program Keahlian OTKP SMK Negeri di Kota Surakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data berasal dari 12 informan di SMK Negeri 1 Surakarta, SMK Negeri 3 Surakarta, dan SMK Negeri 6 Surakarta, meliputi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Kepala Program Keahlian OTKP, guru Program  Keahlian OTKP, dan peserta didik Program Keahlian OTKP. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Prosedur penelitian terdiri dari tahap pra lapangan, tahap lapangan, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan pembelajaran pada tiga SMK yang diteliti menerapkan pembelajaran berbasis HOTS setelah digunakannya Kurikulum 2013. Pada tahap persiapan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran sudah tersusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan buku pegangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan pembelajaran pendekatan yang digunakan dengan Student Center Learning (SCL) misalnya dengan diskusi kelompok, kemudian presentasi hasil diskusi tersebut. Tahap evaluasi pembelajaran, soal-soal yang digunakan pada saat post testmasih terbatas pada level mengingat namun ada beberapa guru yang sudah menerapkan soal sampai dengan level HOTS. Masih ada beberapa guru yang belum menerapkan pembelajaran berorientasi pada HOTS. (2) Ditemukan kendala dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis HOTS meliputi: pemahaman dan kesiapan guru terhadap pembelajaran berbasis HOTS; dalam menyusun perencanaan dan evaluasi pembelajaran; sarana dan prasarana pembelajaran yang belum memadai. (3) Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu meliputi: mengadakan kegiatan sosialisasi dan workshop terkait pembelajaran berbasis HOTS, dengan menggunakan model pembelajaran  yang bervariatif, dan memberikan motivasi kepada peserta didik, serta kegiatan pengadaan sarana prasarana.
Kata Kunci: Pelaksanaan pembelajaran, Higher Order Thinking Skills (HOTS), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)