Abstrak


Pengaruh pemberian hay alfalfa ( medicago sativa l ) dalam ransum terhadap kecernaan nutrien pada sapi Peranakan Fries Holland (PFH) dara


Oleh :
Tri Purwaningsih - H0503026 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Hijauan dan konsentrat merupakan bahan pakan yang diberikan kepada ternak untuk meningkatkan kemampuan produksi. Penggunaan dari beberapa jenis bahan pakan ditujukan untuk menciptakan ransum yang baik. Ransum yang diberikan sebaiknya lebih mudah dicerna oleh saluran pencernaan sehingga nilai kecernaan tinggi dan pencapaian produksi lebih optimal. Dalam penelitian ini, hay alfalfa dipilih sebagai salah satu bahan pakan penyusun konsentrat dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas ransum basal yang terdiri dari jerami padi fermentasi (JPF) dan konsentrat. Dengan peningkatan kualitas ransum diharapkan kecernaan nutrien pada sapi Peranakan Fries Holland (PFH) dara juga akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hay alfalfa (Medicago sativa L) dalam ransum terhadap kecernaan nutrien pada sapi PFH dara. Penelitian dilaksanakan selama 6 minggu, dari tanggal 23 Juni sampai 3 Agustus 2007 di peternakan sapi perah PT Rahman Alam Multifarm (RAM) Boyolali. Materi yang digunakan adalah sapi PFH dara sebanyak 12 ekor dengan bobot badan 236,83±28.58 kg. Ransum yang digunakan berupa jerami padi fermentasi (JPF), konsentrat, dan hay alfalfa. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 (75% JPF + 25% konsentrat), P1 (75% JPF + 21,25% konsentrat + 3,75% hay alfalfa), dan P2 (75% JPF + 13,75% konsentrat + 7,5% hay alfalfa). Peubah yang diamati adalah konsumsi dan kecernaan bahan kering, bahan oganik, serat kasar serta protein kasar. Data dianalisis dengan analisis variansi berdasarkan RAL pola searah. Rerata dari ketiga macam perlakuan P0, P1, dan P2 berturut-turut untuk konsumsi bahan kering 10,15; 11,04; 10,58 (kg/ekor/hari), konsumsi bahan organik 7,21; 7,92; 7,70 (kg/ekor/hari), konsumsi serat kasar 3,06; 3,40; 3,32 (kg/ekor/hari), konsumsi protein kasar 0,87; 1,05; 1,10 (kg/ekor/hari). Sedangkan untuk kecernaan bahan kering 56,13; 60,39; 56,83 (persen), kecernaan bahan organik 53,81; 59,08; 55,95 (persen), kecernaan serat kasar 66,55; 70,12; 67,60 (persen) dan kecernaan protein kasar 40,57; 45,05; 55,17 (persen) Dari hasil analisis variansi menunjukkan bahwa pemberian hay alfalfa dalam ransum sampai taraf 7,5 persen berbeda tidak nyata (P>0,05) untuk konsumsi bahan kering, bahan organik, serat kasar dan protein kasar. Hasil kecernaan nutrien juga berbeda tidak nyata untuk bahan kering, bahan organik dan serat kasar tetapi pada kecernaan protein kasar menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah hay alfalfa dapat diberikan hingga taraf 7,5 persen dari total ransum dan penggunaannya sebagai salah satu komponen penyusun konsentrat tanpa mempengaruhi konsumsi pakan dan kecernaan bahan kering, bahan organik dan serat kasar pada sapi PFH dara. Pada taraf 7,5 persen dari total ransum dapat menaikkan kecernaan protein kasar. Kata kunci : hay alfalfa, sapi PFH dara, kecernaan