2019. Muhammad Alvin Fauzi. Pada abad ini sebuah modernitas menjadi suatu tolok ukur yang digunakan diseluruh kalangan masyarakat. Dalam kasus ini sebuah budaya tidak luput dari perhatian modernitas tersebut. Sebuah budaya harus dapat terintegrasi dengan baik ke dalam perkembangan zaman, sehingga dapat lebih diterima oleh masyarakat, khususnya kaum milenial yang notabene menjadi penerus warisan kebudayaan suatu bangsa agar tetap lestari.
Salah satu kebudayaan warisan bangsa yang ingin ditingkatkan tersebut adalah seni wayang kulit purwa. Kesenian asli dari Indonesia ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke 11 masehi. Wayang purwa sendiri dipakai untuk membedakan istilah dengan wayang jenis lainnya (wong, golek, beber, dst). Wayang jenis ini menggunakan bahan kulit kerbau yang diukir sesuai dengan kebutuhan tokohnya. Sumber cerita yang digunakan untuk pementasan wayang kulit purwa ini bersumber dari epos Ramayana dan Mahabarata.
Hasil utama dari perancangan Desain Interior Gedung Pertunjukan Wayang Kulit Purwa Di Surakarta ini adalah sebuah teater dengan konsep kontemporer dimana penonton disuguhi penampilan wayang kulit dengan pakem – pakem yang menyesuaikan dengan tuntutan zaman, sehingga kawula muda lebih tertarik datang ke gedung pertunjukan untuk menyaksikan wayang. Sehingga besar harapan perancang agar dapat ikut andil dalam melestarikan kebudayaan bangsanya sendiri melalui karya tugas akhir ini.
Kata kunci : perancangan, wayang kulit, gedung pertunjukan, kontemporer.