;

Abstrak


Analisis Kreativitas Matematis dan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Gaya Berpikir Siswa Kelas VIII MTsN 1 Kediri Tahun Ajaran 2019/2020


Oleh :
Fina Isyrofinnisak - S851802012 - Sekolah Pascasarjana

Kemampuan kreativitas matematis dan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Untuk itu, kemampuan ini perlu untuk dilatih dan dikembangkan guna untuk dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan kreativitas matematis dan komunikasi matematis  ditinjau dari gaya berpikir siswa MTsN 1 Kediri.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif , dengan subjek terdiri dari 12 siswa kelas VIII, yang terdiri dari 4 gaya berpikir yaitu sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak konkret dan acak abstrak. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes gaya berpikir dengan menggunakan angket. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Siswa sekuensial konkret dapat mencapai tingkatan kreativitas matematis pada tahap kurang kreatif. Siswa sekuensial abstrak dapat mencapaitingkatan tidak kreatif. Siswa acak konkrit dapat mencapai tingkatan kreativitas matematis pada tahap kreatif. Siswa acak abstrak dapat mencapai tingkatan kreativitas matematis pada tahap sangat kreatif. 2) Kemampuan komunikasi matematis siswa sekuensial konkrit belum dapat memenuhi indikator mengubah suatu permasalahan matematis ke dalam kalimat matematika, menyusun konjektur, menyusun argumen atau merumuskan definisi generalisasi dan menjelaskan solusi dari permasalahan matematika yang dinyatakan dalam bentuk gambar. Kemampuan komunikasi matematis siswa sekuensial abstrak dapat memenuhi indikator mengubah suatu permasalahan matematis ke dalam kalimat matematika, menyusun konjektur, menyusun argumen atau merumuskan definisi generalisasi dan menjelaskan solusi dari permasalahan matematika yang dinyatakan dalam bentuk gambar. Kemampuan komunikasi matematis siswa acak konkrit belum dapat memenuhi indikator mengubah suatu permasalahan matematis ke dalam kalimat matematika, menyusun konjektur, menyusun argumen atau merumuskan definisi generalisasi dan menjelaskan solusi dari permasalahan matematika yang dinyatakan dalam bentuk gambar. sedangkan kemampuan komunikasi matematis siswa acak abstrak memenuhi indikator mengubah suatu permasalahan matematis ke dalam kalimat matematika, dan menyusun konjektur, menyusun argumen atau merumuskan definisi generalisasi.