Abstrak


Pengaruh penggunaan ampas bir dalam ransum terhadap performan domba lokal jantan


Oleh :
Endrat Agustina - H0502050 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka secara otomatis kebutuhan pangan meningkat pula. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan gizi yang meningkat, khususnya kebutuhan akan protein hewani maka perlu meningkatkan produksi di sektor peternakan. Salah satu sektor pemenuhan kebutuhan daging yaitu pemeliharaan domba. Pemeliharaan domba di Indonesia pada umumnya masih secara tradisional dengan pemberian pakan yang masih tergantung pada hijauan makanan ternak yang tersedia. Hijauan berupa rumput lapang sudah dapat memenuhi kebutuhan nutrien domba namun hanya untuk hidup pokok saja, untuk itu diperlukan pakan penguat (konsentrat) yang dapat mencukupi kebutuhan nutrien domba. Salah satu alternatif pakan penguat (konsentrat) yaitu ampas bir. Ampas bir mengandung protein yang cukup tinggi namun penggunaan dalam ransum perlu dicampur dengan bekatul, ini bertujuan untuk melengkapi kebutuhan energi. Untuk itu perlu adanya pemanfaatan limbah industri yaitu ampas bir . Sehingga dalam penelitian ini diharapkan penggunaan ampas bir dalam ransum domba juga dapat meningkatkan performan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas bir dan mengetahui level penggunaan yang optimal dalam ransum terhadap performan domba lokal jantan. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang terletak di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada tanggal 3 Mei sampai 12 Juli 2007. Bahan yang digunakan adalah domba lokal jantan dengan bobot badan rata-rata 11,79 ± 0,91 kg sebanyak 16 ekor. Ternak dibagi dalam empat perlakuan dan empat ulangan, yaitu satu ekor tiap ulangan. Pakan yang diberikan adalah hijauan (rumput lapangan), ampas bir dan bekatul. Pakan perlakuan berupa ampas bir dalam ransum dengan perlakuan sebagai berikut P0 (0% ), P1 (10%), P2 (20% ), P3 (30%). Peubah penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, konversi pakan, dan feed cost per gain. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola searah sedangkan feed cost per gain dilaporkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dari keempat perlakuan yaitu P0, P1, P2 dan P3 berurutan untuk konsumsi pakan (BK) 390,23; 429,70; 421,65 dan 373,19 g/ekor/hari. Rata- rata pertambahan bobot badan harian 21,45; 24,55; 25,89 dan 27,67 g/ekor/hari. Rata-rata konversi pakan 18,84; 17,61; 16,20 dan 13,58. Analisis variansi untuk konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan menunjukkan hasil berbeda tidak nyata. Rata-rata feed cost per gain adalah Rp. 17.223,36; Rp. 21.144,38; Rp. 22.931,76 dan Rp. 24.097,37, semakin meningkatnya perlakuan feed cost per gain semakin meningkat pula. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan ampas bir hingga level 30% dalam ransum tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan penggunaan ampas bir hingga level 30% tidak mampu menekan nilai feed cost per gain domba lokal jantan.