Abstrak


Profil Kualitas Tidur Berdasarkan Derajat Keparahan Pasien Stroke Iskemia Akut Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Yusuf Wifqi Alhaq - G0014247 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Yusuf Wifqi Alhaq, G0014247, 2019. Profil Kualitas Tidur Berdasarkan Derajat Keparahan Pasien Stroke Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Kualitas tidur buruk sering dialami pasien stroke. Hal tersebut dihubungkan dengan perburukan outcome pascastroke. Masih sedikit publikasi mengenai kualitas tidur pada pasien stroke akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kualitas tidur berdasarkan derajat keparahan pasien stroke iskemia akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional deskriptif. Sampel penelitian merupakan pasien stroke akut yang dirawat di Instalasi Rawat Inap Ilmu Penyakit Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi, dengan teknik total sampling. Kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Derajat keparahan stroke akut dinilai dengan The National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS). Data kualitas tidur (baik atau buruk), pra maupun pascastroke serta data tambahan dideskripsikan berdasarkan derajat keparahan stroke (ringan, sedang, dan berat). Uji chi square dilakukan dengan acuan signifikansi p<0>

Hasil: Sejumlah 53 pasien stroke iskemia akut (rata-rata usia: 56,58 tahun, 23 pasien laki-laki, 43,40%), dengan 20, 21, dan 12 pasien, masing-masing mengalami keparahan ringan, keparahan sedang, dan keparahan berat (rata-rata skor NIHSS: 9,18). Faktor usia, jenis stroke iskemia, hiperglikemia pascastroke, riwayat diabetes melitus, pengobatan hipertensi dan hiponatremia ditemukan memiliki kecenderungan untuk dialami pasien dengan keparahan tertentu. 45,28% pasien memiliki kualitas tidur buruk prastroke, dengan terdapat kecenderungan dialami pasien dengan keparahan berat dibandingkan keparahan ringan (p2: 0,043). Setelah serangan stroke, jumlah pasien dengan kualitas tidur buruk meningkat 20,76% menjadi 66,04%, yang cenderung dialami pasien dengan keparahan sedang (p1: 0,041) atau berat (p2: 0,033) dibandingkan keparahan ringan.