Abstrak


Pengaruh penggunaan pakan suplemen yang mengandung bungkil kedelai terhadap performan sapi po jantan


Oleh :
Adibrata - H0503028 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Penggunaan jerami padi dan rumput lapangan sebagai pakan utama pada ternak ruminansia memiliki beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut adalah rendahnya kandungan nutrien untuk pertumbuhan sapi dan adanya produksi gas metan di dalam rumen sebagai hasil samping proses fermentasi. Oleh karena itu, dapat digunakan pakan suplemen yang memiliki kandungan nutrien yang lengkap dan dapat menekan produksi gas metan. Pakan suplemen diberikan untuk menyediakan nutrien tambahan dalam memenuhi kebutuhan ternak dan mampu meningkatkan pembentukan protein mikroba rumen. Protein bungkil kedelai yang dilindungi dari degradasi rumen dapat digunakan sebagai penyedia protein kedalam usus halus untuk meningkatkan pertumbuhan ternak. Antrakuinon di dalam daun ketepeng dan minyak ikan lemuru yang mengandung asam lemak tidak jenuh dapat digunakan untuk menurunkan produksi gas metan di dalam rumen ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pakan suplemen (PS) yang mengandung bungkil kedelai terhadap performan sapi PO jantan yang diberi pakan basal jerami padi dan rumput lapangan, yang dilaksanakan di Desa Bendokarang Kabupaten Sukoharjo mulai tanggal 1 Agustus sampai dengan 24 Oktober 2007. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor sapi PO jantan, yang dibagi kedalam tiga perlakuan dan tiga ulangan, masing-masing ulangan digunakan satu ekor sapi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah, jerami padi dan rumput lapangan diberikan dengan perbandingan 90:10 (% berdasarkan bahan kering) sebagai kontrol. Ternak dibagi menjadi tiga perlakuan: P0: kontrol, P1: kontrol + (PS + daun ketepeng) dan P2: kontrol + (PS + minyak ikan lemuru), pakan suplemen diberikan sebanyak 25g/kgBB0,75. Konsumsi bahan kering nyata (P<0,05) dipengaruhi oleh penggunaan pakan suplemen (P0: 3,42 Vs P1: 4,61 dan P2: 4,88 kg/ekor/hari), dikarenakan kemampuan mikroba rumen dalam mencerna bahan pakan meningkat. Konsumsi protein kasar sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi penggunaan PS (P0: 0,29 Vs P1: 0,68 dan P2: 0,72 kg/ekor/hari), disebabkan konsumsi bahan kering yang berbeda nyata. Pertambahan bobot badan harian P0 sangat nyata (P<0,01) lebih rendah daripada P1 dan P2 (P0: 0,15 Vs P1: 0,45 dan P2: 0,40 kg/ekor/hari) disebabkan oleh suplai protein dari bungkil kedelai dan meningkatnya sintesis mikroba rumen. Nilai konversi pakan P0 nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada P1 dan P2 yang disebabkan adanya pengaruh yang nyata antara PBBH dan konsumsi bahan kering (P0: 23,5 Vs P1: 10,37 dan P2: 12,40). Effisiensi penggunaan pakan pada P1 dan P2 nyata (P<0,05) lebih tinggi dari pada P0 (P0: 0,04 Vs P1: 0,09 dan P2: 0,08 kg/kgBK) , dikarenakan suplai protein dalam pakan P1 dan P2 yang lebih tinggi. Nilai feed cost per gain untuk P0, P1 dan P2 adalah 12.729, 12.131 dan 15.515 (Rp/kgBB). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pakan suplemen yang mengandung bungkil kedelai (PS 1 dan PS 2) dapat memperbaiki performan sapi PO jantan dan kedua pakan suplemen memiliki kemampuan yang sama.