Abstrak


Pengaruh substitusi konsentrat bc 132 dengan daun lamtoro kering terhadap kecernaan pakan pada kambing kacang jantan yang diberi pakan basal jerami padi fermentasi


Oleh :
Wahyu Aji Mawal Prilyadi - H0503079 - Fak. Pertanian

ABSTRAKSI Produksi yang tinggi dari ternak kambing dapat diperoleh melalui pemberian ransum dengan kualitas nutrien yang mampu menunjang kebutuhan ternak untuk hidup pokok dan produksi. Ransum yang diberikan pada ternak kambing pada umumnya terdiri dari pakan berserat sebagai pakan utama dan konsentrat sebagai pakan penguat. Mahalnya harga konsentrat menyebabkan diperlukannya bahan pakan pengganti konsentrat yang murah, salah satunya adalah dengan menggunakan daun lamtoro kering. Daun lamtoro kering mempunyai nutrien yang baik, kandungan protein, mineral dan asam amino yang seimbang sehingga potensial apabila digunakan untuk pakan ternak. Substitusi konsentrat dengan daun lamtoro kering diharapkan dapat menekan biaya pakan dengan tidak mengurangi kualitas nutrien dari pakan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi konsentrat BC 132 dengan daun lamtoro kering terhadap kecernaan pakan pada kambing Kacang jantan yang diberi pakan basal jerami padi fermentasi. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 minggu dari tanggal 14 Oktober sampai 15 Desember 2007 di Dukuh Watu Tebok, Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan 16 ekor kambing Kacang jantan dengan umur rata-rata satu tahun dan rata-rata bobot badan 14,46 ± 1,46 kg. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan empat macam perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari empat ulangan dengan tiap ulangan terdiri atas satu ekor kambing. Ransum yang digunakan berupa jerami padi fermentasi, konsentrat BC 132 dan daun lamtoro kering. Perbandingan hijauan dan konsentrat 40 : 60 atas dasar bahan kering. Perlakuan yang diberikan adalah penggantian konsentrat dengan daun lamtoro kering masing-masing adalah sebagai berikut: konsentrat tanpa daun lamtoro kering (P0) sebagai ransum kontrol, Substitusi daun lamtoro kering 16,6% dari konsentrat (P1), Substitusi daun lamtoro kering 25% dari konsentrat (P2), Substitusi daun lamtoro kering 33,3% dari konsentrat (P3). Parameter yang diamati meliputi konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata dari keempat macam perlakuan yaitu P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut untuk konsumsi bahan kering 644,56; 643,41; 692,55; 642,94 gram/ekor/hari, konsumsi bahan organik 486,36; 517,78; 555,23; 536,68 gram/ekor/hari, kecernaan bahan kering 51,88%; 53,62%; 58,58%; 57,13%, kecernaan bahan organik 58,12%; 61,62%; 65,40%; 65,41%. Analisis variansi menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan berbeda tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah daun lamtoro dapat menggantikan konsentrat BC 132 sampai taraf 33,3% tanpa mempengaruhi nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik kambing Kacang jantan. Kata kunci : kambing Kacang jantan, substitusi, daun lamtoro kering, kecernaan.