Abstrak


Perbedaan tingkat memori kerja pada mahasiswa muslim kedokteran Universitas Sebelas Maret kronotipe pagi dan malam.


Oleh :
Muhammad Thoriqur Rohman - G0015170 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Kronotipe (preferensi diurnal siklus sirkadian) memiliki efek terkait siklus tidur pada beberapa individu. Adanya kejadian sleep deprivation pada kronotipe tipe malam menyebabkan penurunan fungsi kognitif di pagi hari. Mahasiswa kedokteran memerlukan memori kerja yang optimal dalam proses pembelajaran kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang perbedaan tingkat memori kerja mahasiswa muslim pada program studi kedokteran di Universitas Sebelas Maret yang memiliki kronotipe pagi dan malam, serta hubungannya dengan tingkat prestasi mahasiswa. 

Metode: Penelitian ini bersifat penelitian observasional potong lintang. Sampel merupakan mahasiswa Kedokteran UNS muslim, berusia 18-25 tahun, tidak sedang mengkonsumsi obat kortikosteroid maupun psikofarmaka, serta tidak memiliki riwayat gangguan psikoneurologis berat. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dihitung dengan rumus Lemeshow dan didapatkan jumlah 93 mahasiswa, terdiri atas 51 kronotipe pagi (KP) dan 42 kronotipe malam (KM). Pembagian didasarkan atas hasil pengisian kuesioner MEQ-SA versi Indonesia. Selanjutnya, dilakukan tes memori keja menggunakan tes digit span pada aplikasi Inquisit 5, bertempat di ruang tutorial FK UNS. Variabel bebas pada penelitian ini adalah data kategorik-nominal yaitu jenis kronotipe. Variabel mediator penelitian ini merupakan data numerik-interval berupa tingkat memori kerja, terdiri dari nilai FDS (forward digit span) dan BDS (backward digit span). Variabel terikat penelitian ini adalah tingkat prestasi mahasiswa yang diperoleh dari nilai murni ujian blok terakhir yang ditempuh mahasiswa. Data kronotipe dan tingkat memori kerja dianalisa dengan uji Mann-Whitney (a=0,05). Analisis mengenai hubungan tingkat memori kerja dengan nilai ujian mahasiswa menggunakan uji korelasi Spearman. 

Hasil: Hasil uji nonparametrik Mann-Whitney memberikan nilai p=0,418 (p>0,05) untuk FDS dan p=0,609 (p>0,05) untuk BDS yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan secara statistik antar dua kelompok sampel kronotipe. Hasil uji nonparametrik korelasi Spearman memberikan nilai p=0,124 (p>0,05) untuk FDS dan p=0,833(p>0,05) untuk BDS yang menunjukkan tidak ada korelasi signifikan antara tingkat memori kerja dan nilai ujian mahasiswa.