Abstrak


Pengaruh penambahan tepung temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dalam ransum terhadap performan kelinci lokal jantan


Oleh :
M. Rifat - H0503015 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Ternak kelinci merupakan salah satu ternak alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat yang semakin meningkat. Kelinci memiliki kualitas daging dengan struktur serat lebih halus dengan warna dan bentuk menyerupai daging ayam, dengan kandungan protein yang lebih tinggi dibanding sapi, domba, kambing, serta babi dan kandungan kolesterolnya yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kelinci adalah dengan pemberian pakan tambahan berupa tepung temulawak yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kerja sistem pencernaan sehingga dapat merangsang pengosongan lambung dan merangsang nafsu makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dalam ransum terhadap performan kelinci lokal jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gulon, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta mulai tanggal 28 November 2007 sampai dengan tanggal 8 Januari 2008. Materi yang digunakan adalah 24 ekor kelinci lokal jantan dengan rerata bobot badan 727,79 ± 97,3 g dibagi dalam empat macam perlakuan dan enam ulangan, tiap ulangan terdiri dari satu ekor kelinci. Ransum yang digunakan adalah rendeng dan konsentrat dengan perbandingan 70:30. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 (70% rendeng dan 30% konsentrat) sebagai kontrol, P1 (ransum kontrol + 2% tepung temulawak), P2 (ransum kontrol + 4% tepung temulawak), P3 (ransum kontrol + 6% tepung temulawak). Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan, dan feed cost per gain (FCG). Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis variansi berdasarkan Rancangan acak Lengkap (RAL) pola searah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata dari empat perlakuan yaitu P0, P1, P2, dan P3 berturut-turut untuk konsumsi pakan adalah 51,89; 53,85; 50,02; dan 55,57 (g/ekor/hari), PBBH 6,41; 6,21; 4,86 dan 6,03 (g/ekor/hari), konversi pakan 9,22; 8,83; 11,21 dan 9,44. Sedangkan FCG adalah Rp. 31,63,-; Rp. 32,18,-; Rp. 41,90,- dan Rp. 36,19,-. Berdasarkan analisis variansi didapatkan hasil yang berbeda tidak nyata (P≥0,05) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung temulawak dalam ransum tidak berpengaruh terhadap performan kelinci lokal jantan. Kata kunci : kelinci lokal jantan, tepung temulawak, performan