Abstrak


Pengaruh Serbuk Keramik sebagai Pengganti Agregat Halus dan Abu Terbang (Fly Ash) sebagai Pengganti 15?rat Semen terhadap Kuat Tarik Belah dan Porositas Beton


Oleh :
Dwitami Sekarini - K1515022 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui (1) pengaruh variasi serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus dan pengaruh abu terbang (fly ash) sebagai pengganti 15?ri berat semen terhadap kuat tarik belah beton. (2) pengaruh variasi serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus dan pengaruh abu terbang (fly ash) sebagai pengganti 15?ri berat semen terhadap porositas beton. (3) persentase penggunaan serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus yang optimum untuk menghasilkan kuat tarik belah maksimum pada beton. (4) persentase penggunaan serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus yang optimum untuk menghasilkan porositas minimum pada beton.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen. Analisa data menggunakan uji regresi, dengan melakukan uji prasyarat normalitas, homogenistas, dan lineartas dengan bantuan program SPPS 16.0. Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah  (1) variabel terikat : kuat tarik belah dan porositas beton, (2) Variabel bebas : variasi serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus pada beton. Keseluruhan anggota populasi yang menjadi sampel penelitian ini adalah 40 sampel. benda uji berupa silinder berdiametert150 mm dengan tinggi 300 mm, dan silinder dengan diameter 50,8 mmtdan tinggi 50 mm.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) Adanya variasi serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus dan 15% fly ash sebagai pengganti semen, berpengaruh signifikan sebesar 74,1% terhadap kuat tarik belah beton. (2) Adanya variasi serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus dan 15% fly ash sebagai pengganti semen, berpengaruh signifikan sebesar 51,5% terhadap porositas beton. (3) KuattTariktBelah Maksimal sebesar 2,75 Mpa pada variasi serbuk keramik optimum sebesar 6,214%. (4) Porositastminimum sebesar 12,33% pada variasi serbuk keramik optimum sebesar 15%.