Abstrak


Kepentingan Keamanan Politik Luar Negeri Arab Saudi dalam Krisis Diplomatik Qatar Tahun 2017


Oleh :
Abdullah Akrom Jundi - D0414002 - Fak. ISIP

Abstrak

Politik luar negeri merupakan sebuah alat negara untuk mencapai kepentingannya yang berada di luar batas wilayahnya, selain itu politik luar negeri juga perpanjangan dari adanya kebijakan domestik negara. Kepentingan negara menjadi sebuah acuan utama dalam politik luar negeri baik itu yang berupa tangible maupun intangible. Arab Saudi memiliki sebuah kepentingan untuk membuat keamanan stabilitas dan persatuan negara-negara Arab, melihat dari keadaan kawasan Timur Tengah yang masih mengalami konflik di beberapa daerah, maka dari itu Arab Saudi perlu meluruskan Qatar yang selama ini beroposisi dengan Arab Saudi ke satu kepentingan yaitu stabilitas keamanan di antara negara-negara Teluk.
    Kebijakan luar negeri dan analisisnya yang akan menjadi pembahasan utama dalam penelitian ini dengan rumusan masalah untuk menjawab politik luar negeri Arab Saudi dengan tujuan untuk mendeskripsikan krisis diplomatik Qatar melalui sudut pandang politik luar negeri Arab Saudi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka yang berbentuk sekunder. Dalam penelitian ini menggunakan konsep realisme oleh Morgenthau yaitu struggle of power dan balance of power dengan didukung oleh analisis kebijakan luar negeri dengan model input-output oleh David Easton.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku Arab Saudi tidak terlepas dari kepentingan stabilitas rezim dalam melakukan kegiatannya melihat dari kepentingan stabilitas keamanan dan persatuan negara Arab yang tertera di politik luar negeri Arab Saudi. Dengan bergerak bersama dengan negara Arab lainnya yakni Mesir, Uni Arab Emirat, dan Bahrain dalam konflik ini menunjukkan bahwa kepentingan Arab Saudi yakni kepentingan stabilitas keamanan dan persatuan menjadi kepentingan bersama mereka dalam berkonflik dengan Qatar yang diharapkan menjadi sebuah tekanan untuk Qatar. Dalam konflik ini tidak terlepas dari perbedaan sikap Arab Saudi dalam menanggapi Qatar yakni pemerintahan lama dengan pemerintahan baru Arab Saudi, perbedaan tersebut dan kebijakan-kebijakan baru yang mendorong Arab Saudi untuk mengambil langkahnya untuk lebih tegas dalam menanggapi beragam permasalahan yang ada termasuk dengan Qatar dengan memutus hubungan diplomatik dan memblokade Qatar secara darat, laut dan udara. Permasalahan ini bisa dilihat secara internal yakni dari perubahan pemerintahan Arab Saudi yang mempengaruhi sikap politik luar negerinya dan secara eksternal yakni dari politik luar negeri Qatar itu sendiri yang dipermasalahkan yakni media berita Al-Jazeera, hubungan dengan Iran dan dukungan Qatar terhadap kelompok Islam yang dianggap sebagai terorisme.

Kata Kunci : Realisme, Analisis Politik Luar Negeri, Politik Luar Negeri, Kepentingan Nasional, Stabilitas Keamanan, Krisis Qatar