Abstrak


“Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri”: Suntingan Teks dan Analisis Semiotik Riffaterre


Oleh :
Reno Kusdaroji - B0215050 - Fak. Ilmu Budaya

Alasan yang mendasari dilakukannya penelitian ini, yakni adanya
peninggalan kebudayaan yang berupa naskah “Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri” dengan aksara Arab berbahasa Melayu yang tidak semua  orang dapat membacanya. Naskah tersebut menyimpan kebudayaan di dalamnya yang berupa simbol-simbol. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (i) Bagaimana
suntingan teks “Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri”?, dan (ii) Bagaimana makna simbol-simbol dalam “Syair Nasihat Pengajaran
Memeliharakan Diri”? Penelitian ini bertujuan (i) menyediakan suntingan teks “Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri”, dan (ii) mengungkap makna simbol-simbol dalam “Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah digital “Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri”. Metode penyuntingan teks yang digunakan adalah metode edisi standar. Metode pengkajian
teks yang digunakan adalah metode pembacaan semiotik Riffaterre.
Suntingan teks “Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri”
memperlihatkan kesalahan penulisan meliputi 11 lakuna, 7 adisi, 10 substitusi, 1 transposisi, dan 2 ditografi, selain itu terdapat 2 coretan oleh pengarang. Pengarang
juga memberikan garis bantu (margin) dalam penulisan teks pada tiap halaman.
Hal-hal tersebut menjelaskan bahwa teks ini ditulis oleh seseorang yang profesional, yaitu Raja Haji Ahmad Thabib. Teks “Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri” menggunakan aksara Arab berbahasa Melayu, beberapa
istilah dari bahasa Arab, dan bahasa yang berdialek dari Riau.
Makna simbol-simbol yang terdapat dalam teks “Syair Nasihat Pengajaran Memeliharakan Diri” adalah perlunya menyempurnakan ilmu yang bersifat langsung kepada Allah (akhlak, iman, spiritual) yang disimbolkan dengan permatapermata yang biasanya dipakai orang secara tidak terang-terangan atau
ditutupinya,

karena dianggap memiliki kekuatan sakral. Selain itu, perlunya
menyempurnakan ilmu yang bersifat berhubunganndengan manusia lain (etika, sopan, moralitas) yang disimbolkan dengan perhiasan-perhiasan yang biasa digunakan untuk acara adat dalam kebudayaan Melayu.

Kata kunci: nasihat, diri, pengajaran, naskah, teks