Abstrak


STRATEGI PEMASARAN PRODUK “TEMPE SAMODRA” KELURAHAN MOJOSONGO, KECAMATAN JEBRES, KOTA SURAKARTA


Oleh :
Andi Nadhira Gayatri Amarala - H0815006 - Fak. Pertanian

Tempe merupakan makanan yang berbahan dasar kedelai yang difermentasi, dimana proses fermentasi tempe merupakan fermentasi dua tahap yaitu fermentasi oleh aktivitas bakteri dan kapang. Salah satu pelaku industri tempe di Kota Surakarta adalah Tempe Samodra memproduksi dua jenis tempe yakni tempe bungkus plastik dan tempe bungkus daun. Tempe Samodra mulai dirintis pada tahun 1985 oleh Bapak Ari Gunanto. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan faktor internal serta faktor eksternal yang akan dihadapi Industri Tempe Samodra, merumuskan alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk pemasaran produk Tempe Samodra, dan menentukan prioritas alternatif strategi pemasaran produk Tempe Samodra. Metode dasar penelitian adalah deskriptif dan analitik. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukans secara purposive di Tempe Samodra, Krajan RT 04/RW 03, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Metode penentuan key informant dilakukan secara purposive. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan alat analisis (1) Matriks IFE dan EFE untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Tempe Samodra, (2) Matriks Grand Strategy untuk mengidentifikasi posisi Tempe Samodra di lingkungan pemasaran industrinya, (3) Matriks SWOT untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran, (4) QSPM untuk menentukan prioritas alternatif strategi pemasaran yang dijalankan Tempe Samodra.
Identifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran produk “Tempe Samodra” Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, yaitu: kekuatan utama dalam pemasaran produk Tempe Samodra adalah  jenis dan ukuran tempe yang ditawarkan beragam dengan skor sebesar 0,336. Kelemahan utama dalam pemasaran produk Tempe Samodra adalah harga jual Tempe Samodra lebih mahal dibanding tempe lainnya dengan skor sebesar 0,260. Peluang utama dalam pemasaran produk Tempe Samodra adalah konsumen berasal dari berbagai kalangan dengan skor sebesar 0,336, dan ancaman utama dalam pemasaran produk Tempe Samodra adalah harga bahan baku kedelai yang fluktuatif dengan skor sebesar 0,243. Hasil analisis dari matriks IFE dengan total skor faktor kekuatan sebesar 2,00 dan total skor faktor kelemahan sebesar 1,328 menunjukkan bahwa Tempe Samodra memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki. Hasil dari matriks EFE dengan total skor faktor peluang sebesar 1,826 dan total skor faktor ancaman sebsar 1,439 menunjukkan bahwa Tempe Samodra memiliki peluang kuat yang dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi ancaman-ancaman bagi pemasaran Tempe Samodra. Berdasarkan hasil analisis matriks Grand Strategy diketahui bahwa selisih antara faktor kekuatan dengan kelemahan sebesar 0,672 dan faktor peluang dengan ancaman sebsar 0,387 menempatkan Tempe Samodra pada kuadran I dimana Tempe Samodra dapat menerapkan strategi seperti pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, intergrasi ke belakang, integrasi horizontal dan diversifikasi terkait. Analisis matriks SWOT menunjukkan bahwa Tempe Samodra berada pada kuadran I sehingga dalam Matriks SWOT dirumuskan alternatif strategi S-O (Strengths – Opportunities). Perumusan alternatif strategi didapatkan empat rekomendasi alternatif strategi yaitu Menambah jangkauan pasar Tempe Samodra ke pasar tradisional/supermarket yang ada di Kota Surakarta, Melakukan pengenalan dan promosi produk Tempe Samodra kepada pedagang dan konsumen, Mengembangkan jenis atau ukuran produk Tempe Samodra untuk menambah daya tarik produk, dan Mempertahankan kualitas dan harga produk Tempe Samodra untuk menjaga kepercayaan konsumen. Hasil analisis prioritasalternatif strategi pemasaran dalam QSPM (Quantitative Staretgic Planning Matrix)  yang dapat dilakukan oleh Tempe Samodra adalah melakukan pengenalan dan promosi produk Tempe Samodra kepada pedagang dan konsumen dengan total nilai daya tarik yang diperoleh sebesar 6,215. Hal ini dapat diartikan bahwa strategi tersebut dapat dilaksanakan terlebih dahulu dalam pemasaran produk Tempe Samodra. Penerapan dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada pedagang dan konsumen lewat pengenalan produk Tempe Samodra saat transaksi jual-beli dan memberikan promosi seperti potongan harga atau tambahan (bonus) produk tempe. Promosi lainnya dapat dilakukan secara online dengan memanfaatkan media sosial untuk iklan sehingga dapat menjangkau konsumen lebih luas dibandingkan hanya di pasar-pasar.