ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan keuangan daerah di masing-masing kabupaten pada kawasan Barlingmascakeb tahun 2011-2016. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pengumpulan data berupa Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen tahun 2011-2016. Selanjutnya data ini dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan yaitu derajat desentralisasi, rasio ketergantungan daerah, rasio kemandirian daerah, rasio efektivitas pajak daerah, dan menggunakan analisis Tipologi Klassen atau disebut analisis matriks potensi pendapatan daerah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kinerja keuangan APBD dan kemampuan keuangan daerah pada kawasan Barlingmascakeb dapat dikatakan sudah baik, walaupun desentralisasi masih rendah, ketergantungan pada Pemerintah Pusat/Provinsi tinggi, dan kemandirian keuangan daerah masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata derajat desentralisasi rendah, rasio ketergantungan keuangan daerah sangat tinggi, rasio kemandirian keuangan daerah rendah dengan pola konsultatif, rasio efektivitas pajak daerah sangat efektif, dan potensi pendapatan daerahnya sangat tinggi/unggul. Hal tersebut merupakan masalah yang perlu diatasi oleh masing-masing pemerintah daerah tersebut. Untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu meningkatkan PAD dengan memaksimalkan sumber daya untuk memperluas basis penerimaan daerah seperti menerapkan sistem taat pajak daerah dan retribusi daerah.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan Daerah, Matriks Potensi Pendapatan
