Abstrak


Makna dalam Serat Driyabrata (Suatu Pendekatan Semiotika Michael Riffaterre)


Oleh :
Achmad Aprelio Adha - C0114001 - Fak. Ilmu Budaya

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) ketidaklangsungan ekspresi yang meliputi penggantian arti yaitu (metafora, metonimi, personifikasi, allegori, perumpamaan  atau simile, dan sinekdoti)  dan  penyimpangan  arti (ambiguitas, kontradiksi, dan nonsense) serta penciptaan arti (rima, enjambement, dan tipografi) (2) pembacaan heuristik dan hermeneutik atau retroaktif , (3) matriks, model, varian dan hipogram pada puisi-puisi Serat Driyabrata.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan : (1) ketidaklangsungan ekspresi (2) pembacaan heuristik dan hermeneutik atau retroaktif pada puisi-puisi Serat Driyabrata, (3) matriks, model, varian dan hipogram pada puisi-puisi Serat Driyabrata.
Metode yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tembang-tembang yang terdapat dalam Serat Driyabrata. Data penelitian ini adalah makna yang terdapat dalam 12 pupuh  Serat Driyabrata  yang terdiri atas (1) ketidaklangsungan ekspresi, (2) pembacaan heuristik dan hermeneutik, (3) matrik, model,  varian, dan hipogram. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik pustaka dan teknik simak catat. Teknik keabsahan data dengan menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data menggunakan metode content analysis. Teknik penyajian hasil analisis menggunakan metode penyajian informal.
Hasil penelitian makna dalam naskah  Serat Driyabrata adalah sebagai berikut. (1) Ketidaklangsungan ekspresi meliputi : a) Penggantian arti pada puisi ditunjukkan oleh bahasa kiasan berupa metafora, metonimi, personifikasi, allegori,
perumpamaan epos atau simile, dan sinekdoki. b) Penyimpangan arti ditunjukkan oleh ambiguitas, dan kontradiksi, serta nonsense. Dalam puisi terkategori tembang ini ditemukan makna yang ambigu, sehingga dapat menimbulkan bermacam- macam pola makna. Dalam puisi terkategori tembang ini menggunakan ironi sebagai ungkapan sindiran atau ejekan guna menampilkan skema pencarian jati diri dalam konsepsi ketuhanan. c) Penciptaan arti disebabkan oleh enjambement, rima, dan homolog serta tipografi tidak ditemukan dalam puisi terkategori tembang ini. (2) Hasil proses pembacaan heuristik dan hermeneutik dapat diketahui tentang apa yang menjadi substansi konteks makna yaitu tentang kesempurnaan dalam hidup. (3) Matriks pada puisi “Serat Driyabrata” adalah mengenai pengembaraan jati diri seorang manusia yang berkonteks pada ketuhanan. Modelnya berupa metonimi yaitu “Driyabrata” yang bermakna “pengendalian diri dengan batin”. Varian yang
secara konteks tersaji pada transformasi varian 1 hingga 12. Hipogram potensial “Serat Driyabrata” adalah mengenai perjalanan panjang dalam rangka mencari jati diri guna mencapai kesempurnaan hidup. Hipogram actual “Serat Driyabrata”
adalah memiliki interkoneksitas dengan (1) Serat Walisana yang berangka tahun
1879, (2) Serat Murtining Tunggal yang berangka tahun 1867 yang secara konteks juga membahas tema yang sama yakni ketuhanan dalam ranah islamisasi tanah Jawa.

Kata kunci : Serat Driyabrata, makna, semiotika michael riffaterre