Susu sapi dapat dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi berbagai produk pangan lain, diantaranya keju, yoghurt, mentega, susu bubuk, dan susu UHT. Kualitas susu sapi segar yang tidak memenuhi spesifikasi dari perusahaan, perlu diolah menjadi produk lain semisal sabun padat. Tujuan tugas akhir ini adalah menentukan pewarna dan pewangi alami yang digunakan untuk sabun padat, formulasi pembuatan sabun padat berbasis minyak kelapa dan minyak kelapa sawit dengan penambahan susu sapi segar dan bahan aditif yaitu pewarna dan pewangi alami, serta dilakukan uji karakteristik produk.
Proses pembuatan pewarna dan pewangi alami diawali dengan pemotongan daun pandan menjadi lebih kecil dan pencucian daun pandan. Daun pandan yang telah dipotong dan dicuci kemudian ditimbang sebanyak 100 gram. Setelah itu daun pandan ditambahkan 200 gram air lalu dihaluskan dengan blender. Setelah daun pandan dihaluskan, ekstrak yang dihasilkan kemudian diperas dan disaring. Metode ppembuatan sabun dalam Tugas Akhir ini menggunakan metode dingin (cold process). Proses pembuatan sabun padat diawali dengan pelarutan 26 gram NaOH ke dalam 55 gram susu sapi di dalam wadah yang dingin. Kemudian dilakukan proses pencampuran 25 gram minyak kelapa dengan 100 gram minyak kelapa sawit. NaOH dan susu yang telah larut kemudian dimasukkan ke dalam campuran minyak kelapa dan minyak kelapa sawit dan dicampur menggunakan mixer sampai adonan menjadi trace. Selanjutnya adonan ditambahkan pewarna dan pewangi alami yaitu ekstrak daun pandan sebanyak 10 gram kemudian diaduk hingga adonan sabun tercampur dengan ekstrak daun pandan. Setelah itu, adonan sabun dimasukkan ke dalam cetakan dan dilakukan curing selama 42 hari.
Berdasarkan serangkaian percobaan laboratorium yang telah dilakukan, diperoleh bahwa ekstrak daun pandan dapat digunakan sebagai pewarna dan pewangi alami sabun padat. Hasil formulasi terbaik sabun padat \pada formulasi P3, yaitu 25 gram minyak kelapa, 100 gram minyak kelapa sawit, 26 gram NaOH, 55 gram susu dan 10 gram ekstrak pandan dapat menghasilkan tekstur keras dan stabilitas busa yang tinggi dibandingkan dengan formulasi yang lainnya. Hasil uji laboratorium terhadap sabun padat yang dihasilkan dari sampel P3 pada masa curing 24 jam menunjukkan hasil: pH 10,4, kadar air 5,09%, kadar alkali bebas 1,12%, dan stabilitas busa 66,67%. Pada waktu curing 45 hari diperoleh kadar alkali bebas telah turun menjadi 0,25%