Abstrak


Pembuatan sabun muka (Facial Milk Soap Bar) dengan penambahan susu sapi segar dan pewarna pewangi alami


Oleh :
Chamelia Alam Amalia - I8316011 - Fak. Teknik

Sabun muka merupakan sabun kecantikan yang memberikan zat-zat gizi dan nutrisi yang diperlukan kulit wajah dan memelihara kulit dengan mempertahankan kelembaban kulit serta membantu pertumbuhan sel-sel baru pada kulit. Kandungan gizi yang terdapat pada susu segar bermanfaat untuk ditambahkan pada bahan pembuatan sabun susu muka yang alami. Selain mengandung vitamin A, D, dan E yang berfungsi melembutkan kulit, susu juga mengandung asam beta hydroxyl yang mampu mengangkat sel kulit mati dan menggantinya dengan sel kulit baru. Selain itu, kandungan protein, kalsium, zat besi, dan vitamin C pada susu mampu melembabkan kulit dan memperlambat proses penuaan dini pada kulit. Tujuan dari laporan tugas akhir ini ialah menentukan formulasi pembuatan sabun susu muka dengan penambahan susu sapi segar dengan dilakukan uji karakteristik bahan baku, uji laboratorium, uji penerimaan produk dan analisis ekonomi sederhana.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pembuatan sabun muka dengan metode dingin (cold process). Formulasi bahan pembuat sabun muka pada penelitian ini, yaitu komposisi minyak nabati, susu sapi segar, basa NaOH, cocamide DEA dan gliserin. Jumlah basa yang digunakan dalam proses penyabunan ditentukan berdasar uji bilangan penyabunan. Kemudian dilakukan penambahan ekstrak pewarna dan pewangi alami sebagai bahan aditif dan untuk meningkatkan khasiat dan nilai ekonomis sabun muka.
Hasil sabun yang diperoleh kemudian dilakukan uji laboratorium dan uji penerimaan produk oleh calon konsumen. Uji laboratorium meliputi uji derajat keasaman (pH), kadar air, kadar alkali bebas, dan stabilitas busa. Berdasarkan serangkaian percobaan laboratorium yang telah dilakukan, diperoleh formulasi terbaik pada sampel sabun P4 dengan komposisi bahan ialah minyak zaitun (29%), minyak kelapa (22%), minyak sawit (22%), susu sapi segar (10%), NaOH (15%), gliserin (1%) dan cocamide DEA (0,72%). Hasil uji laboratorium terhadap sabun muka yang dihasilkan dari sampel P4 pada masa curing 24 jam menunjukkan hasil: pH 10,2, kadar air 0,77%, kadar alkali bebas 0,85%, dan stabilitas busa 60,86%. Pada waktu curing 45 hari diperoleh kadar alkali bebas telah turun menjadi 0,77%.
Hasil evaluasi ekonomi sederhana menunjukkan biaya produksi untuk menghasilkan  sabun  dengan  35  gram  sebanyak  600  sabun/bulan  adalah  Rp 12.792,43. Sabun dijual seharga Rp 13.500,00 yang akan memberikan ROI sesudah pajak 88,27%, POT 11,75 bulan, dan BEP 71,64%