;

Abstrak


Perbedaan Efektifitas Kombinasi Ketoprofen Suppositoria-Paracetamol Oraldan Meperidin Intravena Sebagai Analgetik Pasca Operasi Laparaskopi


Oleh :
Rofiq Mardiko Utomo - S981408008 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Nyeri akut pasca operasi didefinisikan sebagai rasa nyeri yang muncul pada pasien setelah prosedur pembedahan. Nyeri pasca operasi laparaskopi merupakan nyeri akut dengan intensitas sedang (skala nyeri 4-6). Data penggunaan opioid dicatat dalam 72% kasus nyeri akut pasca bedah. Diantara pasien yang mendapatkan opioid ini, 79% mendapatkan analgetik nonopioid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas analgetik ketoprofen suppositoria kombinasi paracetamol oral dengan meperidin intravena terhadap skala nyeri pasca operasi laparaskopi.
Penelitian ini menggunakan uji klinik acak tersamar tunggal pada 36 pasien yang dilakukan operasi laparaskopi dan memenuhi kriteria inklusi. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kombinasi ketoprofen suppositoria-paracetamol oral (K) dan meperidine intravena (P). Semua pasien mendapatkan perlakuan anestesi umum sesuai standar dan kemudian dilakukan penilaian skala nyeri berkala pasca operasi. Selain itu juga dinilai efek mual-muntah pasca operasi, dan efek samping obat analgetik.
Skala nyeri pasca operasi mulai jam ke-2 sampai ke-24 pada kelompok K (nyeri ringan  80-90%) dan P (nyeri ringan 100%). Perbandingan skala nyeri kelompok K dan P  menunjukkan perbedaan yang signifikan pada jam ke-6. Skor PONV pada kelompok K (mual ringan 50%, mual sedang 5%) dan P (muntah 16?n mual berat 40-45%). Tidak ada komplikasi yang terjadi terkait pemberian analgetik opioid ataupun non opioid.
Ada perbedaan skala nyeri yang bermakna antara kombinasi ketoprofen suppositoria-paracetamol oral (K) dan meperidine intravena (P) pasca operasi laparaskopi terutama jam ke-6 pasca operasi. Meperidine intravena dapat digunakan sebagai analgetik yang efektif untuk nyeri pasca operasi laparaskopi dengan efek samping PONV lebih besar.