;
Latar Belakang: Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) merupakan sistem pelayanan kesehatan proaktif pada penyakit kronis yang dapat mempengaruhi pengendalian hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prolanis dan determinanHealth Belief Model (HBM)terhadap pengendalian hipertensi lansia dengan metode analisis jalur.
Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan studi kohort retrospektif. Penelitian ini dilakukan di empat puskesmas di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada bulan April - Mei 2019. Jumlah sampel sebanyak 200 lansia usia 66-75 tahun dibagi antara kelompok yang mengikuti prolanis (case) dan kelompok yang tidak mengikuti prolanis (control) berdasarkan fixed exposure sampling1:2. Variabel terikat penelitian ini adalah pengendalian hipertensi. Variabel bebas pada penelitian ini adalah keikutsertaan prolanis, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, isyarat untuk bertindak, dan efikasi diri. Pengumpulan data variabel dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan path analysis.
Hasil: Pengendalian hipertensi dipengaruhi secara langsung dan positif oleh prolanis (b= ¬¬2.85¬; ¬95%CI= 0.48 hingga 5.22; p= 0.018), persepsi kerentanan (b= 1.35; 95%CI= 0.16 hingga 2.53; p= 0.025), persepsi keseriusan (b= 0.83; 95%CI= 0.04 hingga 1.62; p= 0.039), dan efikasi diri (b= 0.99; 95%CI= 0.14 hingga 1.85; p= 0.023). Pengendalian hipertensi secara tidak langsung dipengaruhi oleh persepsi manfaat, persepsi hambatan dan isyarat untuk bertindak.
Kesimpulan: Pengendalian hipertensi pada lansia dipengaruhi secara langsung dan positif oleh keikutsertaan prolanis, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, dan efikasi diri. Pengendalian hipertensi secara tidak langsung dipengaruhi oleh persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat untuk bertindak.
Kata Kunci: pengendalian hipertensi, Prolanis, Health Belief Model, path analysis