Abstrak


Pengaruh penambahan tepung temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb) dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada domba lokal jantan


Oleh :
Prabowo Edy Damasto - H0503064 - Fak. Pertanian

ABSTRAKSI Ternak domba merupakan salah satu ternak penyedia protein hewani di Indonesia yang cukup potensial untuk dikembangkan, tetapi sistem pemeliharaan domba ini umumnya masih dilakukan secara tradisional. Pakan merupakan faktor penting dalam produktivitas ternak domba, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu, untuk meningkatkan nafsu makan, pertumbuhan, kecernaan, kesehatan ternak dan efisiensi pakan perlu adanya penambahan feed additive. Feed additive adalah suatu zat khusus yang sengaja ditambahkan dalam ransum ternak untuk tujuan tertentu. Penambahan feed additive yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tepung temulawak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung temulawak dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik domba lokal jantan. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 13 September 2007-23 November 2007 yang bertempat di kandang milik Jurusan/Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Univeritas Sebelas Maret Surakarta yang terletak di Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan 16 ekor domba dengan berat badan 12,07 ± 1,11 kg. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan empat perlakuan (P0, P1, P2, P3), dan empat ulangan dan tiap-tiap ulangan terdiri dari satu ekor domba lokal jantan. Perlakuan yang diberikan adalah : P0 = + 0% tepung temulawak; P1 = + 0,5% tepung temulawak; P2 = + 1% tepung temulawak dan P3 = + 1,5% tepung temulawak. Parameter yang diamati meliputi konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, dan kecernaan bahan organik. Rerata hasil penelitian pada masing-masing perlakuan P0, P1, P2, dan P3 adalah konsumsi bahan kering berturut-turut 681,97; 667,48; 695,72; dan 688,04 g/ekor/hari, konsumsi bahan organik berturut-turut 589,91; 576,64; 600,76; dan 595,68 g/ekor/hari, kecernaan bahan kering berturut-turut 64,76; 63,20, 68,27 dan 68,39 persen, dan kecernaan bahan organik berturut-turut 70,63; 68,75; 73,15; dan 73,44 persen. Analisis variansi menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata pada semua perlakuan dan parameter yang diamati. Kesimpulan yang dapat diambil adalah penambahan tepung temulawak sampai taraf 1,5% dari total ransum tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering dan bahan organik serta kecernaan bahan kering dan bahan organik domba lokal jantan Kata kunci: domba lokal jantan, tepung temulawak, dan kecernaan