Abstrak


Pengaruh panjang tulang tibia dan berat badan terhadap kecepatan berlari


Oleh :
Aisyah Nooratisya - G0013012 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Salah satu cara untuk meningkatkan SDM Indonesia di bidang olahraga adalah dengan pembinaan sejak usia dini. Proses pengidentifikasian bakat dilakukan untuk menentukan potensi olahraga anak sesuai talenta yang dimiliki. Lari merupakan cabang atletik yang penting dalam pembinaan dini di sekolah. Pada cabang lari cepat 100 meter pelari berusaha mencapai kecepatan lari maksimal dan itu salah satunya dipengaruhi oleh struktur tubuhnya. Semakin panjang tungkai maka semakin tinggi kecepatan yang dihasilkan. Disamping itu, seseorang dengan berat badan berlebih cenderung memiliki gerak yang lamban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang tulang tibia dan berat badan terhadap kecepatan lari.
Metode Penelitian: Penelitian dilaksanakan dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah anak kelas V di Sekolah Dasar Negeri 15 Mangkubumen Lor Surakarta. Pengambilan sampel sebanyak 33 anak menggunakan teknik proporsional random sampling. Variabel bebas adalah panjang tulang tibia dan berat badan sedangkan variabel terikat adalah kecepatan lari. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier ganda.
Hasil Penelitian: Perhitungan menghasilkan persamaan regresi linier sebagai berikut: Y = 3,147 + 0,084 X1 – 0,027 X2. Model dinyatakan memiliki kemampuan prediksi akurat (R2 = 0,264; p = 0,010). Uji statistik koefisien regresi menunjukkan bahwa panjang tulang tibia (? = 0,424; p = 0,018) dan berat badan (? = -0,488; p = 0,007) masing-masing berpengaruh terhadap kecepatan lari.
Simpulan Penelitian: Panjang tulang tibia berpengaruh positif sedangkan berat badan berpengaruh negatif terhadap kecepatan berlari.

Kata Kunci:    Panjang tulang tibia, berat badan, kecepatan lari