Abstrak


Kritik moralitas masyarakat muslim di indonesia dalam seri karikatur god you must be joking


Oleh :
R. Ahmad Reiza Maulana - D0212084 - Fak. ISIP

Publikasi karikatur atau komik bermuatan kritik di media sosial sudah bukan menjadi hal yang baru. Sebelumnya, karikatur kritik lebih banyak dipublikasi pada suratkabar yang dipengaruhi oleh keputusan redaksi. Namun dengan perkembangan zaman dimana internet memiliki keleluasaan dalam berpendapat, kritik yang dimuat pada karikatur pada media sosial jauh lebih beragam, lebih dalam, dan bebas. Agama yang berpotensi menjadi sumber konflik juga menjadi salah satu topik yang dibahas sebagai kritik. Salah satunya adalah seri karikatur berjudul God You Must Be Joking yang dibuat oleh Kharisma Jati, seorang seniman komik dari Bantul, Yogyakarta. Karya tersebut dapat dianggap sebagai karya yang kontroversial dan dapat memicu konflik, terutama di Indonesia yang kerap terjadi konflik yang dianggap disebabkan oleh agama. Dalam karikatur tersebut, sebagian memuat kritik kepada masyarakat muslim di Indonesia yang berkaitan juga dengan moralitas.
Penelitian ini mencoba untuk memaparkan dan menjelaskan makna yang terkandung dalam seri karikatur God You Must Be Joking dengan menggunakan analisis semiotika. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika dengan teori segitiga makna milik Charles Sanders Peirce dimana karikatur ini diidentifikasi berdasarkan tiga kategori: ikon, indeks, dan simbol. Setiap tanda dikaitkan dengan obyek dan intepretannya.
Dari hasil studi semiotika karikatur tersebut, tanda-tanda yang ada merepresentasikan kritik dari Kharisma Jati kepada masyarakat muslim di Indonesia bahwa sebagian mereka termasuk orang-orang yang imoral. Kekeliruan-kekeliruan dalam implementasi ajaran agama Islam, baik secara norma moral universal maupun dari agama Islam itu sendiri dalam perspektif tertentu. Karikatur ini juga mengkritik bahwa hati nurani mereka sangat subyektif dan seringkali memprioritaskan prinsip rasa hormat diri dibandingkan prinsip-prinsip moral dasar lainnya. Kritik tersebut dibawakan dengan gaya kartun satir dengan tanda yang dekat dengan kejadian sehari-hari.. Karakter Gigi Dua termasuk sebagai tanda yang merepresentasikan kritik, baik secara langsung maupun tidak, dan umumnya diposisikan sebagai antitesis dari konteks yang ada. Kritik moralitas dalam karikatur ini bisa menjadi sarana menyadarkan moral kepada para pembaca, sehingga membangkitkan rasa introspeksi.

Kata Kunci: Moralitas, Semiotika Peirce, Karikatur, Kritik Sosial, Facebook