;

Abstrak


Pengaruh beban kerja mental dan fisik terhadap burnout mahasiswa program studi teknik pembuatan benang ak-tekstil Surakarta


Oleh :
Rieska Ernawati - S801608004 - Sekolah Pascasarjana

Peningkatan kuantitas perguruan tinggi di Indonesia tidak meningkatkan kualitas. Sekolah vokasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri Evaluasi sistem perkuliahan diperlukan untuk  mengindentifikasi pengaruh beban kerja mental serta beban kerja fisik terhadap burnout yang dirasakan mahasiswa. Penelitian dilakukan terhadap 25 mahasiswa teknik pembuatan benang. Metode pengukuran beban kerja mental menggunakan NASA-Tlx dengan menggunakan 6 subscale. Beban kerja fisik diukur dengan perhitungan denyut nadi sehingga diketahui tingkat klasifikasi cardiovaskular.
Hasil pengukuran beban mental hanya 4% mahasiswa yang merasakan tingkat beban kerja mental moderate sedangkan sisanya mengalami beban kerja tinggi. Berdasarkan identifikasi beban kerja fisik terdapat 20% mahasiswa yang perlu perbaikan dan 80% sisanya tidak perlu perbaikan karena tidak dalam kategori kelelahan. Beban kerja fisik diidentifikasi dengan kategori perlu perbaikan sejumlah 20?n 80% mahasiswa merasa tidak perlu perbaikan beban fisik karena tidak dalam kategori kelelahan. Tingkat burnout kategori sedang dialami 84% mahasiswa. Burnout diukur dengan MBI-GS.  Tidak terdapat pengaruh  antara beban kerja mental dan beban kerja fisik terhadap burnout. Dapat dikatakan bahwa perlu evaluasi sistem perkuliahan dari segi beban mental yang dirasa oleh mahasiswa agar dapat menghasilkan output lulusan yang berkompeten sesuai kebutuhan dunia industri tekstil saat ini