;

Abstrak


Hubungan antara Lama Penyakit Gagal Ginjal Kronis dengan Ambang Dengar Tuli Sensorineural


Oleh :
Andri Firmansyah - S921508001 - Fak. Kedokteran

Latar belakang: Kehilangan pendengaran sensorineural seringkali didefinisikan sebagai kehilangan sensitivitas pendengaran akibat cidera jaringan perifer dan atau kematian sel pada organ pendengaran, koklea. Selain itu, struktur-struktur auditoris sentral dari otak dapat pula berperan secara independen dalam perkembangan Sensorineural Hearing Loss (SNHL).  Gangguan SNHL dapat terjadi pada kasus gagal ginjal kronik (GGK). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara lama penyakit gagal ginjal kronik dengan ambang dengar tuli sensorineural. Metode  penelitian: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross- sectional. Sampel penelitian merupakan 60 pasien yang telah terdiagnosa dengan gagal ginjal oleh bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Sampel diperoleh dengan consecutive random sampling dan telah memenuhi kriteria inklusi.   Analisis statistik   bivariat menggunakan uji Pearson, uji Spearman, dan uji ETA. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Mei hingga Juni 2019 di Poli Nefrologi dan Hemodialisa serta ruang rawat inap Flamboyan lantai 8 RSUD Dr Moewardi
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan sampel jenis kelamin laki-laki sebanyak 30 pasien (50,0%), dan perempuan 30 pasien (50,0%) dengan usia rata-rata 44,87 +11,75 tahun. Rerata lama pasien menderita GGK adalah 27,78 +25,40 bulan, pasien dengan hipertensi sebanyak  46 pasien (76,7%), diabetes mellitus 16 orang (26,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita terhadap peningkatan ambang dengar tuli sensorineural GGK (r=0,665; p<0 r=0,473;>Kesimpulan: Lama menderita gagal ginjal kronik akan menyebabkan peningkatan ambang dengar tuli sensorineural secara signifikan.

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik, tuli sensorineural, diabetes mellitus, hipertensi, lama menderita