Abstrak


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Sipil B (X TS-B) Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017


Oleh :
Anisak Nurrahmah - K1513014 - Fak. KIP

Pelaksanaan tindakan pembelajaran di kelas yaitu diawali dengan guru masuk ke dalam  kelas,  dan  mengabsen  siswa  satu  per  satu,  lalu  guru  membagi  siswa menjadi 8 kelompok heterogen yang setiap kelompok terdiri dari 4 siswa, setelah siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya, guru memberikan soal untuk diinvestigasi setiap kelompok, setelah semua kelompok selesai meginvestigasi dan memecahkan soal yang diberikan oleh guru, maka satu per satu ketua dari kelompok atau perwakilan maju ke depan kelas dan menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, jika hasil diskusi telah disampaikan, maka diadakan diskusi atau tanya jawab dari kelompok lain kepada perwakilan anggota kelompok yang maju ke  depan  kelas  jika  ada  hal  yang  kurang  jelas,  guru  memberikan  penjelasan singkat atau rangkuman dari hasil investigasi yang dilakukan oleh siswa, guru memberikan soal evaluasi dan di akhir pertemuan, guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model ini dapat meningkatkan peran aktif, minat belajar, dan hasil belajar siswa. Pada peran aktif belajar siswa pra tindakan belum ada siswa yang memperoleh predikat Baik (yang ditargetkan peneliti), pada siklus I predikat Baik diperoleh 19 siswa, sedangkan siklus II meningkat menjadi 22 siswa, bahkan 3 siswa lainya mendapat predikat Sangat Baik. Predikat Baik (yang ditargetkan peneliti) pada minat belajar siswa pra siklus didapatkan 13 siswa, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 14 siswa, dan siklus II meningkat menjadi 23 siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar ranah kognitif pada pratindakan sebesar 31%, pada siklus I hasil ranah kognitif mengalami peningkatan menjadi 66%, sedangkan untuk siklus II mengalami peningkatan menjadi 84%. Untuk persentase hasil belajar ranah afektif siklus I sebesar  81?n pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 91%. Sedangkan hasil  belajar  ranah  psikomotorikik  pada  siklus  I sebesar  72%.  Pada  siklus  II mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 88%.