Abstrak


Analisis teori otoritas Max Weber dalam kepemimpinan dukun adat di masyarakat Suku Tengger (studi kasus tentang kepemimpinan lokal Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur)


Oleh :
Faqih Muhdyanto - K8415066 - Fak. KIP

ABSTRAK

Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji fenomena kepemimpinan dukun adat di masyarakat Suku Tengger, khususnya di Desa Ngadiwono. Dengan dualisme kepemimpinan yang ada di Desa Ngadiwono, yakni kepemimpinan formal atau kepala desa dan kepemimpinan non formal atau dukun adat, masyarakat lebih menaati perintah dari dukun adat daripada perintah dari kepemimpinan formal. Bagaimana seorang Dukun Adat Suku Tengger Desa Ngadiwono memiliki otoritas yang membuatnya dipatuhi dan ditaati oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana teori otoritas Max Weber digunakan untuk menganalisis kepemimpinan dukun adat di Desa Ngadiwono, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur.
Peneliti menggunakan jenis kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Informan adalah dukun adat, kepala desa dan masyarakat setempat. Teknik pengambilan informan menggunakan Purposive Sampling dan Random Sampling, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan uji validitas data yakni triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah data reduction, data display dan conclusion drawing.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah: dukun adat memiliki garis keturunan dengan dukun adat terdahulu, dukun adat adalah pewaris tradisi dan aturan-aturan suci masa lalu, hubungan antara dukun dengan staf bersifat kesetiaan pribadi. Dukun adat juga memiliki mutu luar biasa yang membuatnya dipisahkan dari orang biasa sehingga dapat lulus menjadi seorang dukun adat. Kharisma yang dimiliki dukun adat membuatnya dipatuhi masyarakat. dukun adat adalah pemimpin non formal yang tidak terikat oleh aturan yang resmi. Proses menjadi dukun adat hanya bisa ditentukan oleh leluhur mereka, masa jabatan dukun adat adalah seumur hidup dan selama individu yang menjabat masih mampu melaksanakan tugas-tugas. Dukun adat memiliki staf yakni Pak Legen dan Pak Sepuh yang membantu tugas dari dukun adat. staf dukun adat melaksanakan tugas atas dasar kemauan pribadi bukan merupakan suatu tugas yang resmi yang diatur dalam peraturan yang sah. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan sumbangan penelitian, rujukan dan penemuan baru terkait dengan kepemimpinan dukun adat yang ada di Suku Tengger.
Kata kunci : Kepemimpinan, Dukun Adat, Suku Tengger