Abstrak


Analisis Energi Dan Eksergi Terhadap Performa Boiler Tipe Stocker Combustion Pada Boiler Alstom di PT. Indo Acidatama, Tbk.


Oleh :
Arief Suryo Wibowo - K2512021 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menyelidiki performa boiler Alstom berdasarkan rasio antara bahan bakar dan steam yang dihasilkan; (2) menyelidiki kerugian panas boiler Alstom berdasarkan analisis energi yang diperoleh dari data record; (3) menyelidiki komponen boiler Alstom yang mengalami gangguan melalui analisis eksergi berdasarkan hasil dari software Cycle Tempo.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah boiler Alstom. Sampel dalam penelitian ini adalah data record harian unjuk kerja boiler Alstom selama 1 tahun (Februari 2015 hingga Januari 2016). Data yang diperoleh dari hasil penelitian, dianalisis dan dimasukkan ke dalam tabel serta ditampilkan dalam bentuk grafik. Indikator performa boiler dalam penelitian ini ada 3 yaitu; (1) rasio yang dihasilkan dari perbandingan bahan bakar dengan steam yang dihasilkan; (2) efisiensi energi, termasuk kehilangan panas yang terjadi; dan (3) efisiensi eksergi, termasuk efisiensi komponen boiler dalam memanfaatkan panas.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dalam beberapa hal, yaitu: (1) boiler Alstom dalam performa prima, karena rasio yang ditunjukkan 133,59 kg batu bara/ton uap lebih rendah daripada ketetapan perusahaan 140 kg batu bara/ton uap; (2) kehilangan panas total yang terjadi selama boiler Alstom bekerja sebesar 16,71% yang terbagi ke dalam (a) kehilangan panas pada gas buang (6,07%); (b) kehilangan panas karena gas H2 tidak terbakar (4,83%); (c) kehilangan panas karena kandungan air dalam bahan bakar (1,04%); (d) kehilangan panas karena kelembaban udara (0,61%); (e) kehilangan panas karena pembakaran tidak sempurna (0,13%); (f) kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan panas tak terhitung (4,03%); (3) berdasarkan hasil analisis eksergi per komponen menggunakan software Cycle Tempo, pre-heater merupakan komponen yang mengalami gangguan dengan efisiensi eksergi yang paling rendah (21,75%).