Penelitian ini membahas ketidakkonsistenan mengenai hubungan dimensi kesiapan teknologi dan intensi adopsi teknologi serta fenomena yang ada yaitu masih rendahnya adopsi e-commerce di Indonesia. Keunggulan penelitian ini adalah melakukan pengembangan penelitian sebelumnya dan sintesa tiga teori utama yaitu resource base view (RBV), keunggulan bersaing (competitive advantage) dan adaptasi organisasi (Organizational adaptation) untuk mendapatkan variabel baru yang diajukan untuk menjembatani inkonsistensi hubungan dimensi kesiapan teknologi dan intensi adopsi e-commerce (teknologi). Variabel baru tersebut adalah kapabilitas bersaing digital (digital competing capability).
Penelitian ini menggunakan 267 responden usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non-probability sampling. Pengujian hipotesis menggunakan structural equation modelling (SEM). Pengolahan data digunakan aplikasi AMOS 23.0.Hasil pengujian menunjukkan kapabilitas bersaing digital secara signifikan memberikan dampak positif pada intensi adopsi e-commerce. Kapabilitas bersaing digital dapat memediasi pengaruh kesiapan teknologi terhadap intensi adopsi e-commerce.Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan model adopsi teknologi dengan adanya pengembangan variabel baru yaitu kapabilitas bersaing digital (KBD)
Kata kunci: e-commerce, kapabilitas bersaing digital, kesiapan teknologi, adopsi e-commerce, umkm