;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Inquiry Based Learning(IBL) dan Problem Based Learning (PBL) dengan Pendekatan Saintifik pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabelditinjau dari Koneksi Matematis Kelas X SMK Se-Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018


Oleh :
Frida Noor Fatimah - S851608016 - Fak. KIP

ABSTRAK

Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui:(1)manakah hasil belajar matematika yang lebih baik, siswa yang diberikan model pembelajaran tipe PBL, model pembelajaran kooperatif tipe IBL atau pembelajaran langsung, (2) manakah hasil belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan koneksi matematistinggi, sedang atau rendah, (3) pada kategori koneksi matematis tinggi, sedang, maupun rendah, manakah hasil belajar matematika yang lebih baik, siswa yang diberikan model  pembelajaran tipe Problem Based Learning(PBL), InquiryBasedLearning (IBL) atau model pembelajaran langsung, (4) pada model pembelajaran tipe PBL, IBL, maupun langsung, manakah hasil belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan koneksi matematis tinggi, sedang, atau rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3x3. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMK kelas X di Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2017/2018 yang menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Untuk mengumpulkan data digunakan tes hasil belajar matematika dan untuk mengetahui koneksi matematis siswa digunakan tes uraian koneksi matematis siswa. Uji hipotesis menggunakan analisis variasi dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi ? = 0,05.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. (1) Hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran tipe PBL sama dengan  prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe IBL, hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran tipe PBL dan kooperatif tipe IBL lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran langsung. (2) Siswa yang memiliki tingkat koneksi matematis tinggi dan sedang memiliki hasil belajar matematika yang sama baiknya, siswa yang memiliki tingkat koneksi matematis tinggi memiliki hasil belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan tingkat koneksi matematis rendah, dan siswa yang memiliki tingkat koneksi matematis sedang memberikan hasil belajar matematika siswa yang sama baiknya dengan siswa yang memiliki tingkat koneksi matematis rendah. (3) Pada masing-masing kategori tingkat koneksi matematis, hasil belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran tipe PBL sama baiknya dengan hasil belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe IBL, sedangkan hasil belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran tipe PBL dan hasil belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe IBLlebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran  langsung. (4) Pada masing-masing kategori model pembelajaran, siswa yang memiliki tingkat koneksi matematis tinggi dan sedang memiliki hasil belajar matematika yang sama baiknya, siswa yang memiliki tingkat koneksi matematis tinggi memiliki hasil belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan tingkat koneksi matematis rendah, dan siswa yang memiliki tingkat koneksi matematis sedang memberikan hasil belajar matematika siswa yang sama baiknya dengan siswa yang memiliki tingkat koneksi matematis rendah.


Kata kunci: PBL, IBL,Koneksi Matematis