Abstrak


Pengaruh Ekstrak Etanolik Akar Kelor (Moringa Oleifera, Lam.) terhadap Ekspresi BCL-2 Jaringan Hepar Tikus Putih (Rattus Norvegicus) : Model Sindrom Metabolik dengan Diet Tinggi Lemak dan Induksi Streptozotocin-Nicotinamide


Oleh :
Hanif Omar Faried - G0016101 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan : Sindrom metabolik dan perlemakan hepar dapat menyebabkan akumulasi reactive oxygen species (ROS) yang menyebabkan stres oksidatif kemudian dapat menyebabkan kerusakan sel dan apoptosis, apoptosis dapat diukur dengan ekspresi BCL-2. Ekstrak etanolik akar kelor mengandung banyak antioksidan yang dapat mengurangi efek negatif dari reactive oxygen species. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh ekstrak etanolik akar kelor terhadap ekspresi BCL-2 pada jaringan hepar tikus putih model sindrom metabolik dengan diet tinggi lemak dan induksi streptozotocin-nicotinamide.

Metode : Penelitian experimental randomized postest only control group design ini menggunakan 30 tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. K1 (kontrol negatif) diberi makan dengan pelet BR-2, sedangkan K2 (kontrol positif), K3, K4, K5 diberi makan dengan diet tinggi lemak selama 56 hari dan diinjeksi dengan streptozotocin-nicotinamide pada hari ke-25. Ekstrak etanolik akar kelor diberikan pada hari ke 29 sampai 56 dengan dosis 150mg/kgBB/hari untuk K3, dosis 250mg/kgBB/hari untuk K4, dosis 350mg/kgBB/hari untuk K5. Pada hari ke 56, tikus wistar diterminasi dan jaringan hepar mereka diambil. Jaringan hepar ini dibuat menjadi slide mikroskopis dengan pewarnaan antibodi BCL-2. Ekspresi BCL-2 diukur menggunakan skor IDS yang kemudian dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk, uji one-way ANOVA, uji levene, dan terakhir uji Tukey HSD sebagai analisis post hoc.

Hasil : Hasil uji statistika p=0,001, berarti terdapat perbedaan signifikan antar kelompok. Hasil uji post hoc terdapat perbedaan signifikan antara K1 dan K2 (0,003), K1 dan K3 (0,016), K1 dan K4 (0,048), K2 dan K5 (0,013). Tidak terdapat perbedaan signifikan antara K1 dan K5 (0,967), K2 dan K3 (0,947), K2 dan K4 (0,742), K3 dan K4 (0,988), K3 dan K5 (0,067), K4 dan K5 (0,173) .

Simpulan : Ekstrak etanolik akar kelor (Moringa oleifera, Lam.) dengan dosis 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB dan 350 mg/kgBB meningkatkan ekspresi BCL-2 pada jaringan hepar tikus putih (Rattus novergicus) model sindrom metabolik dengan diet tinggi lemak dan induksi streptozotocin-nicotinamide. Dosis 350 mg/kgBB meningkatkan ekspresi BCL-2 secara signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif.

Kata kunci : Ekspresi BCL-2, ekstrak etanolik akar kelor, perlemakan hepar, apoptosis, sindrom metabolik