Abstrak


Karakterisasi Material Biokomposit Bovine Hydroxyapatite (Bha)/Shellac/Gula Pasir


Oleh :
Andhika Andjarwadi - I1414012 - Fak. Teknik

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terbentuknya porus dari material biokomposit bovine hydroxyapatite (BHA)/shellac/gula untuk aplikasi bone filler. Serbuk BHA diperoleh dengan karakterisasi serbuk tulang sapi (bovine bone powder)  dengan  suhu  900ºC  selama  2  jam  dengan  kenaikan  10ºC/menit, kemudian dilapisi shellac (larutan hasil sekresi kutu lak) 10 ml. Variasi perbandingan campuran antara BHA/shellac dan gula yakni 30:40, 40:60, 50:50,
60:40, 70:30 %wt dengan metode kering (dry method). Sampel BHA/shellac/gula dikompaksi pada tekanan 60 MPa sampai menjadi padat dengan cetakan silinder
13 mm dan tebal 8 mm, kalsinasi suhu 900ºC selama 2 jam dengan kenaikan

10ºC/menit. Uji XRD (X-Ray Diffraction), microvickers, DTS (diametral tensile strength) dan SEM (Scanning Electron Microschopy). Hasil pengujian XRD menunjukkan pola difraksi 2?: 31.7425º, 32.8581º, 32.2016º, pengujian microvickers sampel BHA/shellac/gula tertinggi sebesar 7.013 ± 0.454 VHN (70:30) dan terendah 6.27 ± 0.287 VHN (50:50), pengujian DTS sampel BHA/shellac/gula tertinggi sebesar 2.765 ± 0.6314 MPa (70:30) dan terendah
0.386 ± 0.0667 MPa (50:50). Nilai densitas tertinggi yakni 1.952 gr/cm3  (70:30)

dan nilai densitas terendah yakni 1.664 gr/cm3 (50:50). Pengamatan SEM dilakukan terhadap sampel BHA/shellac/gula untuk mengamati bentuk porus. Besanya porositas yakni 0.50-0.56%.


K

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terbentuknya porus dari material biokomposit bovine hydroxyapatite (BHA)/shellac/gula untuk aplikasi bone filler. Serbuk BHA diperoleh dengan karakterisasi serbuk tulang sapi (bovine bone powder)  dengan  suhu  900ºC  selama  2  jam  dengan  kenaikan  10ºC/menit, kemudian dilapisi shellac (larutan hasil sekresi kutu lak) 10 ml. Variasi perbandingan campuran antara BHA/shellac dan gula yakni 30:40, 40:60, 50:50,
60:40, 70:30 %wt dengan metode kering (dry method). Sampel BHA/shellac/gula dikompaksi pada tekanan 60 MPa sampai menjadi padat dengan cetakan silinder
13 mm dan tebal 8 mm, kalsinasi suhu 900ºC selama 2 jam dengan kenaikan

10ºC/menit. Uji XRD (X-Ray Diffraction), microvickers, DTS (diametral tensile strength) dan SEM (Scanning Electron Microschopy). Hasil pengujian XRD menunjukkan pola difraksi 2?: 31.7425º, 32.8581º, 32.2016º, pengujian microvickers sampel BHA/shellac/gula tertinggi sebesar 7.013 ± 0.454 VHN (70:30) dan terendah 6.27 ± 0.287 VHN (50:50), pengujian DTS sampel BHA/shellac/gula tertinggi sebesar 2.765 ± 0.6314 MPa (70:30) dan terendah
0.386 ± 0.0667 MPa (50:50). Nilai densitas tertinggi yakni 1.952 gr/cm3  (70:30)

dan nilai densitas terendah yakni 1.664 gr/cm3 (50:50). Pengamatan SEM dilakukan terhadap sampel BHA/shellac/gula untuk mengamati bentuk porus. Besanya porositas yakni 0.50-0.56%.


K

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terbentuknya porus dari material biokomposit bovine hydroxyapatite (BHA)/shellac/gula untuk aplikasi bone filler. Serbuk BHA diperoleh dengan karakterisasi serbuk tulang sapi (bovine bone powder)  dengan  suhu  900ºC  selama  2  jam  dengan  kenaikan  10ºC/menit, kemudian dilapisi shellac (larutan hasil sekresi kutu lak) 10 ml. Variasi perbandingan campuran antara BHA/shellac dan gula yakni 30:40, 40:60, 50:50,
60:40, 70:30 %wt dengan metode kering (dry method). Sampel BHA/shellac/gula dikompaksi pada tekanan 60 MPa sampai menjadi padat dengan cetakan silinder
13 mm dan tebal 8 mm, kalsinasi suhu 900ºC selama 2 jam dengan kenaikan

10ºC/menit. Uji XRD (X-Ray Diffraction), microvickers, DTS (diametral tensile strength) dan SEM (Scanning Electron Microschopy). Hasil pengujian XRD menunjukkan pola difraksi 2?: 31.7425º, 32.8581º, 32.2016º, pengujian microvickers sampel BHA/shellac/gula tertinggi sebesar 7.013 ± 0.454 VHN (70:30) dan terendah 6.27 ± 0.287 VHN (50:50), pengujian DTS sampel BHA/shellac/gula tertinggi sebesar 2.765 ± 0.6314 MPa (70:30) dan terendah
0.386 ± 0.0667 MPa (50:50). Nilai densitas tertinggi yakni 1.952 gr/cm3  (70:30)

dan nilai densitas terendah yakni 1.664 gr/cm3 (50:50). Pengamatan SEM dilakukan terhadap sampel BHA/shellac/gula untuk mengamati bentuk porus. Besanya porositas yakni 0.50-0.56%.


K

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terbentuknya porus dari material biokomposit bovine hydroxyapatite (BHA)/shellac/gula untuk aplikasi bone filler. Serbuk BHA diperoleh dengan karakterisasi serbuk tulang sapi (bovine bone powder)  dengan  suhu  900ºC  selama  2  jam  dengan  kenaikan  10ºC/menit, kemudian dilapisi shellac (larutan hasil sekresi kutu lak) 10 ml. Variasi perbandingan campuran antara BHA/shellac dan gula yakni 30:40, 40:60, 50:50,
60:40, 70:30 %wt dengan metode kering (dry method). Sampel BHA/shellac/gula dikompaksi pada tekanan 60 MPa sampai menjadi padat dengan cetakan silinder
13 mm dan tebal 8 mm, kalsinasi suhu 900ºC selama 2 jam dengan kenaikan

10ºC/menit. Uji XRD (X-Ray Diffraction), microvickers, DTS (diametral tensile strength) dan SEM (Scanning Electron Microschopy). Hasil pengujian XRD menunjukkan pola difraksi 2?: 31.7425º, 32.8581º, 32.2016º, pengujian microvickers sampel BHA/shellac/gula tertinggi sebesar 7.013 ± 0.454 VHN (70:30) dan terendah 6.27 ± 0.287 VHN (50:50), pengujian DTS sampel BHA/shellac/gula tertinggi sebesar 2.765 ± 0.6314 MPa (70:30) dan terendah
0.386 ± 0.0667 MPa (50:50). Nilai densitas tertinggi yakni 1.952 gr/cm3  (70:30)

dan nilai densitas terendah yakni 1.664 gr/cm3 (50:50). Pengamatan SEM dilakukan terhadap sampel BHA/shellac/gula untuk mengamati bentuk porus. Besanya porositas yakni 0.50-0.56%.


Kata Kunci : BHA, Porus, XRD, Microvickers, Diametral Tensile Strength, SEM.