Abstrak


Kajian penggunaan debu tembakau untuk pengendalian ulat bawang (Spodoptera exigua Hubn.)


Oleh :
Olga Pramudita Majid - H0712146 - Fak. Pertanian

ABSTRAK
Bawang merah merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu sentra produksi bawang merah nasional adalah Provinsi Jawa Tengah yang harus memenuhi setidaknya setengah dari konsumsi bawang merah nasional. Namun, dalam melakukan budidaya bawang merah kadang mengalami kendala dan gangguanhama ulat Spodoptera exigua Hubn. Ulat ini dapat menyebabkan kerusakan 100% bila tidak diadakan pengendalian dengan benar (Moekasan dan Murtiningsih 2010). Pengendalian kimia yang dilakukan selama ini harus segera diganti dengan pengendalian secara organik. Pengendalian organik dapat dilakukan dengan penggunaan debu tembakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh debu tembakau terhadap serangan ulat bawang serta hubungannya dengan pertumbuhan dan hasil bawang merah.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maretsampai bulan Juni 2016 di Desa Gunung Mijil, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 2 faktor yaitu dosis debu tembakau (0 kg/ha, 62,5 kg/ha, 100 kg/ha, 200 kg/ha, dan 300 kg/ha) dan penyimpanan debu tembakau dengan vermikompos (melalui penyimpanan dengan verikompos dan tanpa penyimpanan dengan vermikompos). Peubah yang diamati meliputi intensitas serangan Spodoptera exigua, jumlah populasi larva Spodoptera exigua, tinggi tanaman, jumlah batang, jumlah daun, panjang batang, dan berat berangkasan segar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi debu tembakau masih kurang efektif untuk mengendalikan Spodoptera exigua. Pengaplikasian debu tembakau malah mengundang S. exigua untuk datang karena tanaman bawang merah menjadi lebih baik performanya. Aplikasi dosis 300 kg/ha debu tembakau yang telah disimpan dengan vermikompos menjadi dosis yang efektif untuk menghasilkan tanaman bawang merah dengan pertumbuhan yang maksimal dan hasil panen yang terbanyak.