Abstrak


Kontribusi lahan industri terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga petani di kecamatan Telukjambe Timur kabupaten Karawang


Oleh :
Lely Winarti - H0402015 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Menyusutnya luas lahan pertanian dengan pesat dapat menyebabkan permasalahan karena tidak seimbang dengan meningkatnya jumlah penduduk. Saat ini, lahan pertanian yang tersedia telah banyak dikonversi menjadi lahan non pertanian. Pada sensus pertanian tahun 2003 rata-rata luas lahan pertanian turun menjadi 0,72 hektar. Alih fungsi lahan juga terjadi di Kabupaten Karawang dengan rata-rata penyusutan lahan pertanian mencapai 181,87 hektar per tahun. Lahan pertanian tersebut kini telah dialihfungsikan menjadi lahan industri. Akan tetapi, banyak lahan industri yang belum digunakan. Lahan industri tersebut, difungsikan kembali menjadi lahan pertanian dengan cara menyewa. Hal ini dimaksudkan agar dapat membantu kesejahteraan petani disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pemanfaatan lahan industri untuk usahatani, mengkaji kontribusi pendapatan lahan industri dalam sumber pendapatan rumah tangga petani serta mengkaji tingkat kesejahteraan rumah tangga petani di Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa di daerah ini mempunyai kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, di empat desa yaitu Sirnabaya, Sukaluyu, Puseurjaya dan Telukjambe. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani penggarap yang memanfaatkan lahan industri di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Penentuan sampel dengan simpel random sampling sebanyak 60 responden. Untuk mengetahui kontribusi lahan industri diolah dengan analisis Compare means melalui program SPSS 11.0 for windows. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraaan digunakan dua analisis yaitu analisis rasio gini dan kriteria Bank Dunia. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pendapatan lahan industri menunjukkan kontribusi yang tinggi yaitu sebesar 75,5 persen, lalu kontribusi pendapatan aset rumah tangga sebesar 21,1 persen, dan kontribusi anggota rumah tangga hanya 3,4 persen. Berdasarkan analisis rasio gini tingkat kesejahteraan semakin baik dengan adanya kontribusi lahan industri yang ditunjukkan dengan menurunnya nilai rasio gini menjadi 0,1 pada pendapatan total per kapita. Hal ini menunjukkan ketimpangan pendapatan yang ringan dan merata di setiap responden dengan rata-rata total pendapatan perkapita per bulan sebesar Rp920.985,00. Berdasarkan kriteria Bank Dunia tingkat kesejahteraan diukur dari 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah. Dalam pendapatan total per kapita 40 persen penduduk berpendapatan terendah menerima 9,8 persen dari seluruh pendapatan sehingga menunjukkan ketimpangan yang tinggi, dan rata-rata pendapatan sebesar Rp225.002,00.