Abstrak


Hubungan beban kerja fisik dan status hidrasi terhadap tingkat Heat Strain pada pekerja bagian produksi PT. Aneka Adhilogam Karya Klaten


Oleh :
Afifah Defasari Putri - R0215002 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang   :  Pekerja pada industri pengecoran logam bekerja pada lingkungan kerja panas sehingga beresiko untuk mengalami heat strain. Berdasarkan hasil survey awal peneliti, 4 dari 10 pekerja mengalami heat strain. Semakin tinggi suhu lingkungan mempengaruhi besar beban kerja yang diterima. Pengaruh status hidrasi pekerja terhadap peningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan kejadian heat strain. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan beban kerja fisik terhadap tingkat heat strain dan hubuga status hidrasi terhadap tingkat heat strain.
Metode    :    Jenis penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian berlokasi di PT. Aneka Adhilogam Karya Klaten. Populasi sebesar 50 orang, kemudian diambil sebanyak 44 responden menggunakan teknik random sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman. Beban kerja fisik diukur berdasarkan denyut nadi kerja, status hidrasi diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin pada laboratorium dan tingkat heat strain diukur menggunakan metode physiological strain index.
Hasil   :   Pada penelitian ini 59.1% sampel mengalami beban kerja fisik kategori ringan, 34.1% kategori sedang dan 6.8% kategori berat. 20.5% sampel memiliki status hidrasi kategori well hydrated, 40.9% kategori middly hydrated, 31.8% kategori moderately dehydrated dan 6.8?hydration. Sedangkan 52.3% sampel tidak mengalami heat strain, dan selebihnya mengalami heat strain dengan kategori low (36.3%), kategori moderate (9.1%) dan kategori high (2.3%). Terdapat hubungan antara beban kerja fisik terhadap tingkat heat strain dengan nilai signifikansi p = 0.000 dan kekuatan hubungan sebesar r = 0.509. Terdapat hubungan antara status hidrasi dengan tingkat heat strain dengan nilai signifikansi p = 0.15 dan kekuatan hubungan sebesar r = 0.363.
Simpulan    :   Terdapat hubungan signifikan antara beban kerja fisik terhadap tingkat heat strain. Terdapat hubungan signifikan antara status hidrasi terhadap tingkat heat strain pada pekerja bagian produksi PT. Aneka Adhilogam Karya